Danmasih banyak lagi larutan garam lainnya. Minimal sampai sini elo udah tau nih kalo ternyata garam itu gak cuma NaCl, ada juga senyawa-senyawa lainnya yang membentuk garam. Gue harap kalau ada pertanyaan “jelaskan apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam”, elo udah bisa jawab ya. Oh iya, kalau elo download aplikasi Zenius di gadget

Garam yang dibeli dari pasar kadang-kadang terkotori dengan partikel-partikel yang tidak diinginkan. Bagaimana cara mengatasinya? Berikut jawaban soal garam dapur yang kotor dapat dimurnikan melalui tahap-tahap apa saja beserta penjelasannya. Soal Garam dapur yang kotor dapat dimurnikan melalui tahap-tahap apa saja? a. pelarutan, penyaringan, pengkris- talan b. penyaringan, pelarutan, pengkristalan c. penyaringan, pelarutan, penyulingan d. pelarutan, penyaringan, penyulingan Jawaban Jawaban yang benar yakni pada opsi A. Garam dapur yang kotor dapat dibersihkan atau dimurnikan agar dapat digunakan kembali melalui 3 tahapan, yaitu Pelarutan. Penyaringan. Pengkristalan. Garam dapur terkadang kotor, atau tidak sengaja tercampur dengan partikel lain yang membuat garam tersebut menjadi tidak bisa digunakan. Tidak perlu khawatir karena tidak perlu membuang garam tersebut. Lakukan saja tiga tahapan yaitu pelarutan, penyaringan, dan pengkristalan kembali. Dalam proses ini terjadi salah satu perubahan zat, yaitu penguapan. Garam yang sebelumnya tercampur dengan air, kemudian dipanaskan sehingga airnya menguap. Dengan proses itu, terbentuk kristal-kristal garam yang siap digunakan. Penjelasan Tahap pertama adalah pelarutan. Pelarutan dilakukan dengan mencampur garam yang kotor dengan air. Kemudian garam kotor dan air tersebut dipanaskan di atas panci. Air yang memanas akan melarutkan garam kotor menjadi cair. Setelah garam selesai cair, tunggu sebentar hingga suhunya menurun. Setelah suhunya menurun, dapat dilakukan tahap kedua, yaitu penyaringan. Penyaringan dapat dilakukan dengan saringan teh atau tepung. Penggunaan alat ini memudahkan proses pemurnian garam kotor karena saringan tersebut hampir selalu ada di rumah. Selain saringan, dapat juga digunakan kain bersih untuk menyaring. Apabila kain yang digunakan menyaring, kemungkinan hasil akan lebih bersih. Letakkan saringan di atas panci bersih lainnya. Kemudian tuangkan larutan garam dan air ke atas saringan. Kotoran-kotoran akan tersaring dan tidak ikut tertuang ke bawah. Sementara air garam yang bersih bisa didapatkan di panci penadah di bawah. Setelah tahap dua ini selesai, dilanjutkan dengan tahap ketiga, yaitu tahap pengkristalan kembali. Tahap ini bermaksud mengembalikan garam ke dalam bentuk semulanya, yaitu kristal-kristal garam. Tahapan ini mirip dengan proses pembuatan awal garam. Cara mengkristalkan kembali air garam cukup mudah. Cukup didihkan kembali air garam yang sudah bersih di atas kompor dalam waktu yang lama. Untuk menjaga agar air garam tidak gosong, api perlu dinyalakan dalam volume kecil saja. Dalam proses mengkristalkan, ada baiknya mengaduk air beberapa kali. Setelah beberapa lama melakukan proses pemanasan ini, air akan habis dan garam akan berubah menjadi kristal-kristal seperti bentuknya semula. Setelah air benar-benar habis, garam bersih sudah dapat digunakan kembali dengan keadaan yang lebih baik. Simpan kembali garam dalam wadah yang bersih untuk menghindari lembab atau menjadi kotor kembali. Demikian jawaban dan penjelasan soal garam dapur yang kotor dapat dimurnikan melalui tahap-tahap apa saja. Adapun inti dari jawaban ini adalah pelarutan, penyaringan, dan pengkristalan.

Secarabesar – besaran garam dapur diperoleh dengan jalan menguapkan air laut pada tempat – tempat penguapan di darat. Selain NaCl, air laut mengandung juga garam – garam lain meskipun dalam jumlah yang sedikit seperti garam Mg, garam Ca, dll. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah NaCl.
Tugas Kimia Dasar aq.... semoga bermanfaat ^_^ 1. Mencermati proses pembuatan garam dapur yang dilakukan oleh petani garam Desa Teja Kula, jelaskan proses yang terjadi pada setiap tahapan dalam pembuatan garam dapur tersebut! Jawaban Tahap I Air laut dituangkan ke tanah tempat pemekatan. Tempat pemekatan yang berisi tanah ini berfungsi untuk memekatkan air laut dengan tanah. Tanah pada tempat pemekatan ini bermanfaat sebagai media penyaring agar kotoran-kotoran yang terdapat pada air laut mengendap pada tanah.kristalisasi Tahap II kemudian dipanaskan dibawah sinar matahari sambil diaduk supaya tanahnya lekas kering. Sinar matahari merupakan media untuk memanasi air laut dan tanah pada tempat pemekatan. Sehingga akan membentuk campuran homogen yang padat. Tahap III tanah yang sudah kering ini ditaruh diatas penyaringan dan dikucur dengan air laut. Pada tahap ini terjadi proses filtrasi penyaringan . Dimana dilakukan pemisahan garam dapur dengan tanah yang telah kering ditempat yang namanya tinjung. Penambahan air laut dimaksudkan untuk menambah kadar konsentrasi pada garam yang akan dihasilkan. filtrasi Tahap IV hasil saringan diuapkan dibawah sinar matahari. Ini merupakan proes kristalisasi. Dimana proses kristalisasi ini digunakan untuk memperoleh kristal-kristal garam. 2. Mengapa petani garam Desa Teja Kula tidak melakukan penguapan air laut secara langsung dalam pembuatan garam dapur? Jawaban Karena apabila petani garam menggunakan penguapan secara langsung selain prosesnya yang susah juga akan meningkatkan biaya produksi. Artinya biaya produksi akan lebih besar dari pada hasil yang didapat. Dan juga penguapan secara langsung akan mengurangi laju hasil garam yang didapat. Tingkat efisiensi akan kurang, maksudnya apabila kita akan menguapkan sekian are petak garam maka membutuhkan alat pemanas yang banyak. Akan tetapi apabila kita gunakan matahari maka semua petak akan tersinari merata. 3. Garam dapur yang dihasilkan oleh petani garam Desa Teja Kula masih kotor. Bagaimanakah memurnikan garam dapur yang masih kotor tersebut? Jawaban Rekristalisasi Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku komponenya . Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam merupaan padatan . Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka , maka air akan menguap sedikit . Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan-lahan. Pada percobaan percobaan sederhana ini akan mempelajari bagaimana memperoleh garam dapur bersih dari garam dapur kotor melalui kristalisasi dan rekristalisasi a. Melarutkan 25 gram garam dapur kotor kedalam 10 ml aquades dalam gelas kimia jika belum larut menambahkan air. b. Menyaring larutan garam tersebut beberapa kali dengan kertas saring membasahi kertas saring sebelum digunakan. Menguapkan filtratnya hingga kering. c. Membandingkan kristal garam dengan garam sebelumnya. 4. Jelas keunggulan dan kelemahan penggunaan sinar matahari untuk menguapkan air laut dalam proses pembuatan garam dapur? Jawaban Keunggulan menguapkan air laut dengan menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan garam dapur adalah kristal-kristal garam akan cepat terbentuk, sehingga petani garam akan cepat mendapatkan hasil panen garam. Lalu garam yang dihasilkan akan baik kualitasnya karena banyak dipanaskan oleh sinar matahari. Kelemahannya jika menggunakan sinar matahari dalam proses pembuatan garam dapur ialah, saat musim penghujan atau cuaca yang tak menentu garam tidak akan terbentuk dengan cepat dan banyak, sehingga petani garam merugi. Selain itu garam yang dihasilkan berkualitas buruk dan tidak laku dijual. 5. Sebutkan ion-ion dan molekul yang terdapat dalam air laut dan bagaimana komposisinya? Jawaban Ion-ion dan molekul yang terdapat di air laut seperti khlor Cl- 55%, Natrium Na+ 31%, kemudian sisanya Magnesium Mg2+, Belerang S, dan Kalium K+. dismping itu dalam jumlah kecil terdapat juga Bromiun Br, Karbon C, Strontium Sr, Barium Ba, Silikon Si, Florium F. Sulfat 8%, Magnesium 4%, kalsiumCa2+, 1%, potasium 1% dan sisanya kurang dari 1% teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida..Molekulnya ialah H2O. 6. Jelaskan senyawa utama yang terdapat dalam garam dapur! Jawaban Senyawa utama yang terdapat dalam garam dapur ialah NaCl atau disebut dengan Natrium Klorida. Natrium klorida, juga dikenal dengan garam dapur, atau halit, adalah senyawa kimia dengan rumus molekul NaCl. Senyawa ini adalah garam yang paling memengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme multiselular. Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Suhu kritis critical point dari senyawa NaCl adalah 415oC. Tabel Sifat fisis dan chemist Natrium Klorida 7. Jelaskan jenis ikatan kimia yang terdapat dalam satuan rumus dari senyawa utama dalam garam dapur dan jenis ikatan di dalam molekul yang terdapat dalam air laut! Jawaban Jenis ikatan kimia yang terdapat dalam senyawa NaCl ialah Ikatan ionik, Ikatan ion terjadi akibat perpindahan elektron antara atom yang mudah melepas elektron atom logam dengan atom lain yang mudah menerima elektron atom non logam . Ikatan yang terbentuk disebabkan gaya elektrostatis antara muatan positif dan muatan negatif. Disini terjadi serah terima elektron, yaitu atom natrium melepaskan sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion natrium, Na+ dan elektron ini diterima oleh atom klor sehingga terjadi ion klorida, Cl-Pada penjelasan di atas terlihat bahwa ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatis akibat adanya dua muatan yang berbeda yaitu muatan positif dan negatif dari masing-masing ion yang saling berikatan. Dimana atom yang mudah melepas elektron akan berubah menjadi ion bermuatan positif dan atom yang mudah menangkap elektron akan berubah menjadi ion bermuatan negatif. Pembentukan Ion Positif biasanya terjadi pada unsur-unsur golongan IA dan IIA unsur-unsur logam misalnya atom Na dengan nomor atom 11 akan menjadi setabil dengan melepaskan 1 elektronnya sehinga menjadi ion natrium dengan muatan +1. Jenis ikatan di dalam molekul yang terdapat dalam air laut adalah ikatan kovalen H2O, yaitu ikatan penggabungan sesama atom dalam memperkuat pasangan elektron. Ikatan kovalen H2 ini dikenal sebagai ikatan hidrogen, dan molekul yang bergabung dalam ikatan ini disebut molekul bipolar. Dengan micro-spectro-elektromagnetik ikatan kovalen-bipolar H2 dapat diterka orbital atomnya terhadap Oksigen seperti Gambar berikut. Ikatan-ikatan Hidrogen dalam molekul H2O menyebabkan penggabungan dalam bentuk multiform molekul yang lebih dikenal sebagai polimerisasi dengan sifat ini air dapat ber-dipolemoment yang berarti air mampu untuk berorientasi sendiri dalam medan listrik yang artinya posisi proton menghadap dan tertarik ke posisi neutron tanpa bantuan senyawa lain. Sifat ini pula menyebabkan air ber-dielektrik konstan yang artinya air mampu menetralkan medan listrik bersifat netralisasi, pelarut universal, dan penyangga atau buffer terhadap keadaan ekstrim. Ikatan Hidrogen dalam molekul H2O dapat diatasi dengan agitasi termis thermal agitation, hal ini karena air mempunyai titik beku dan titik didih yang lebih tinggi dari dari kebanyakan senyawa yang serupa air sendiri. 8. Jelaskan partikel materi yang terdapat dalam senyawa utama dalam garam dapur! Jawaban Ion adalah atom yang bermuatan listrik, ion yang bermuatan listrik disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Kation dan anion dapat berupa ion tunggal hanya terdiri dari satu jenis atom atau dapat pula berupa ion poliatom mengandung dua atau lebih atom yang berbeda. Ion yang terdapat dalam senyawa garam adalah Na+ dan Cl-. 9. Apakah air laut termasuk unsur, senyawa, larutan, suspensi, atau koloid? Jelaskan! Jawaban Air laut merupakan larutan karena ada pelarut berupa air, dan zat terlarutnya adalah garam-garamnya. Dimana larutan adalah campuran homogen komposisinya sama, serba sama ukuran partikelnya, tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut, partikel- partikel penyusunnya berukuran sama baik ion, atom, maupun molekul dari dua zat atau lebih. 10. Proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebutkan dan jelaskan proses dan pemurnian tersebut! Jawaban Ada beberapa yang lazim digunakan untuk memisahkan dan memurnikan campuran dari pengotornya antara lain ekstraksi, kristalisasi dan rekristalisasi, kromatografi, destilasi. A. Ekstraksi Cara ini banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan suatu zat dalam suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain . Kedalam suatu campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak bercampur dengan pelarut campuran dua komponen misal A dan B dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa yang dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y tetapi perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka A dan B akan terpisah makin sempurna. Sering kali campuran bahan padat dan cair misalnya bahan alami tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi antara lain tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut. Ekstraksi dapat dilakukan berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang bersangkutan dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap zat padat maupun zat cair. B. Kristalisasi dan Rekristalisasi Kristalisasi merupakan proses untuk mmperoleh padatan dari larutannya melalui proses penguapan . Untuk lebih memurnikan padatan yang diperoleh dapat dilakukan rekristalisasi dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Teknik pemisahan dengan rekristalisasi berdasarkan perbedaan titik beku komponenya. Perbedaan itu harus cukup besar dan sebaiknya komponen yang dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar . Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam merupaan padatan . Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka , maka air akan menguap sedikit . Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh .Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan-lahan. C. Kromatografi Kromatografi merupakan cara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini didasarkan pada perbedaan kemampuan fase gerak untuk mmbawa zat larut dalam fase diam . Tiap-tiap zat larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam terhadap fase gerak yang kromatografi, komponen-komponenya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih cepat. Cara ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain .Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eluen atau fase bergerak sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben atau fase yang diserap paling kuat oleh adsorben akan mengalir paling lambat dan sebaliknya yang diserap paling lemah akan mengalir paling cepat. Semakin lama [roses mengalir semakin jauh jarak antara komponen dan semakin sempurna pemisahan. Komponen dapat dipisahkan dari komponen lain dengan mendorong adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik destilasi atau rekristalisasi. Berdasarkan jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung. Setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung. Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Campuran komponen diteteskan pada kertas kromatografi dengan pipet kecil kemudian kertas terus dicelupkan dengan hati-hati, sampai garis yang dibuat sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung supaya stabil dan dibiarkan agar eluennya naik perlahan sambil membawa komponen yang terdapat pada kertas. Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu sama lain karena perbedaan daya serap kertas. D. Destilasi Destilasi adalah proses memisahkan dua atau lebih komponen cairan yang mempunyai titik didih berbeda . Cara ini didasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponennya,dimana komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah akan terpisah lebih dahulu. Destilasi sering digunakan dalam proses isolasi komponen, pemekatan larutan, dan juga pemurnian komponen cair. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap atau terpisah lebih dahulu . Misalnya untuk memisahkan dan memurnikan etanol dari air digunakan destilasi, dimana etanol mempunyai titik didih 780C akan menguap dam mengembun setelah mengalami pendinginan. Proses destilasi didahului dengan penguapan senyawa cair dengan pemanasan dengan dilanjutkan dengan pengembunan uap yang terbentuk dan ditampung dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan distilat. Dasar proses destilasi adalah dasar kesetimbangan senyawa volatil antara fase cair dan fase uap. Pemisahan menggunakan destilasi sederhana seringkali tidak memuaskan karena metode tersebut dikembangkan dengan suatu kolom fraksinasi diantara labu didih labu bundar dan kleisen still head dalam perangkat destilasi. Pengaruh dari penambahan kolom fraksinasi akan mempersingkat beberapa pekerjaan pemisahan dari destilasi biasa hanya menjadi satu pekerjaan. Metode baru ini dikenal sebagai destilasi fraksional pada pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi, kolom fraksinasi mengandung beberapa plate yang setiap plate ekuvalen dengan satu kali destilasi biasa. Semakin banyak plate semakin baik suatu pemisahan komponen. Destilasi terhadap dua campuran senyawa organic dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut setelah pengotor dengan titik didih yang lebih rendah ditampung di dalam labu penerima, labu penerima harus segera diganti dengan yang baru untuk destilat senyawa dengan titik didih dengan yang lebih campuran mengandung lebih dari dua, maka penguapan dan pengembunan dilakukan bertahap sesuai dengan jumlah komponen, dimulai dari titik didih yang lebih rendah. Akan tetapi, pemiasahan campuran ini sulit dan biasanya hasil yang didapat sedikit tercampur komponen lain yang titik didihnya saling berdekatan. 11. Carilah informasi bagaimana cara pembuatan arak dari tuak wayah dan berem beras ketan yang dilakuakan oleh masyarakat Bali! Jawaban a Pembuatan Arak dari tuak wayah Proses pembuatan diawali dengan memasukkan sebanyak 150 liter tuak wayah yang baru dipanen ke dalam tabung penyulingan, selanjutnya disuling sekitar 5 jam untuk menghasilkan arak sebanyak 30 liter. Penggantian air pendingin dilakukan setelah proses penyulingan berlangsung sekitar 2,5 jam atau arak yang tertampung sekitar 15 liter. Penggantian air pendingin dilakukan karena air tersebut telah terasa panas. b Pembuatan arak dari beras ketan Prinsip pembuatan arak ini sama dengan pembuatan arak dari tuak tetapi bahan yang digunakan berbeda. Prosesnya diawali dari pembuatan tape dengan takaran 1 kg beras ketan ditambah ragi kemudian difermentasi selama 3 hari selanjutnya dimasukkan ke dalam gentong plastik dan ditambahkan 150 L air,15 kg gula serta sendok kiis sejenis ragi dan dicampur menjadi satu, diaduk secara merata, kemudian ditutup dan dibiarkan selama 21 hari. Campuran ini selanjutnya di suling sama seperti proses penyulingan tuak. 12. Jelaskan proses pada setiap tahapan dalam pembuatan arak dari tuak dan dari beras ketan? Jawaban antara arak dari beras ketan dengan arak dari tuak memiliki tahapan yang sama bedanya proses awalnya saja. Pada pembuatan arak dari tuak diawali dengan proses pemanasan akan tetapi beras ketan terjadi proses fermentasi, setelah itu sama-sama melewati proses penyulingan atau distilasi. Proses ditilasi ini dimaksudkan ntuk memperoleh arak yang memiliki tingkat kemurnian yang tinggi. 13. Dalam proses penyulingan tuak wayah atau berem, zat apakah yang dihasilkan dari proses penyulingan tersebut ? Jawaban Dalam penyulingan tuak atau berem akan dihasilkan alcohol etanol . Biasanya hasil dalam proses ini dihasilkan alcohol dengan kadar 28 %. 14. Apakah zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan tuak wayah atau berem adalah senyawa murni? Mengapa ? Jawaban Zat yang dihasilkan dalam proses pembuatan arak diballi ini bukanlah senyawa murni atau bukanlah alcohol murni , alcohol yang dihasilkan kadarnya sekitar 28%. Karena dalam pembuatan arak di bali ini dilakukan dengan sederhana , pada saat melakukan proses distilasi , suhu belum diatur secara tepat , sehingga mungkin saja air yang terkandung dalam tuak ikut menguap. Sehingga hasil dalam proses ini masih terkandung air , walaupun dalam jumlah yang sedikit. 15. Jelaskan partikel materi dari zat yang dihasilkan dalam proses penyulingan distilasi tuak wayah atau berem! Jawaban Partikel pada alkohol hanya terdiri dari molekul alkohol etanol C2H5OH dan air 16. Bagaimanakan prinsip pemisahan secara distilasi? Jawaban Prinsip pada destilasi biasa adalah pemisahan dua zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih. Jika zat-zat yang dipisahkan mempunyai perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode isolasi biasa. Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang bertitik didih tinggi. Uap zat yang bersifat volatil dan memiliki titik didih yang rendah akan masuk ke dalam pipa pada kondensator terjadi proses pendinginan sehingga akan turun berupa tetesan-tetesan yang turun ke dalam penampung atau disebut juga destilat. Dalam hal ini alkohol yakni etanol dan methanol yang masing-masingnya dicampur dengan air, akan terdestilasi dahulu. Alat yang dipergunakan pada percobaan ini adalah seperangkat alat destilasi biasa dengan pendingin Liebig, corong dan gelas ukur. 17. Apakah tuak dan berem berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan! Jawaban Tuak dan berem merupakan koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel. 18. Carilah informasi bagaimana proses pembuatan pewarna alami dari tanaman tarum dan akar mengkudu yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tenganan! Jawaban Nama Umum/Lokal/Ilmiah Tumbuhan Famili Bagian yang digunakan Cara Pengolahan Warna yang dihasilkan Tarum/Mangsi-mangsian/ Indigofera tinctoria L. Papilionaceae Daun Warna biru indigo diperoleh dari rendaman daun dalam jumlah banyak. Akar tarum atau tarum areuy yang juga sering dipakai orang adalah Marsdenia tinctoria. Warna biru dihasilkan dari perendaman daun selama semalam. Setelah semalam akan terbentuk lapisan di atas yang berwarna hijau atau biru. Cairan ini lalu direbus, lalu dijemur hingga kering. Hijau Biru Mengkudu/Pace/ Morinda citrifolia L. Rubiaceae Buah, Akar Pertama-tama. Cabut pohon mengkudu hingga keakar-akarnya. Setelah itu cuci akar mengkudu dan potong-potong akar menjadi beberapa bagian. Setelah akar terpotong-potong maka masukkan potongan akar ke dalam panci yang sebelumnya telah diisi air sebanyak 6 liter. Lalu rebus diatas kompor pada suhu 100 derajat Celcius sampai sekitar 2 jam atau hingga volume air tinggal 2 liter. Setelah proses perebusan maka warna air akan berwarna merah kecoklatan sehingga telah dapat digunakan sebagai pewarna pada tekstil. Krem, Merah 19. Apakah warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu hanya terdiri dari satu komponen warna? Jelaskan! Jawaban Tidak, karena dapat dilihat warna-warna tersebut terdiri dari bebeapa kompnen warna. Cara untuk melihat komponen warnanya yaitu dengan melakukan percobaan kromatografi. Cara melakukan teknik ini adalah a. Bahan dihaluskan tanaman tarum dan akar mengkudu secara terpisah dan tambahkan sedikit air. b. Bahan yang dihaluskan tadi diteteskan pada kertas kromatografi menggunakan lidi. c. Berikan jarak antara ketiga bahan yang akan diteteskan. d. Kertas kromatografi dicelupkan sedikit kedalam akuades. e. Kemudian amatilah perubahan yang terjadi. Setelah melakukan percobaan di atas baru bisa kita lihat komponen warna yang terjadi. 20. Apakah warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu berupa unsur, senyawa, larutan, koloid, atau suspensi? Jelaskan! Jawaban Warna biru kehitaman yang diperoleh dari tanaman tarum dan warna merah dari akar mengkudu berupa larutan. Karena pada umumnya hasil dari ekstrak adalah larutan 21. Sebutkan lima pewarna alami yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari! Jawaban a. KAROTEN=wortel, menghasilkan warna jingga sampai merah b. BIKSIN=kunyit, memberikan warna kuning seperti mentega. c. KARAMEL=gula, berwarna coklat gelap d. KLOROFIL=daun suji, menghasilkan warna hijau e. ANTOSIANIN, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru 22. Pewarna alami terdiri atas beberapa komponen warna. Bagaimanakah memisahkan komponen-komponen warna tersebut? Apakah keunggulan dan kelemahan pewarna alami di bandingkan pewarna sintetik ? Jawaban Ø Kromatografi merupakan cara paling modern dalam pemisahan dan pemurnian . Cara ini didasarkan pada perbedaan kemampuan fase gerak untuk membawa zat larut dalam fase diam . Tiap-tiap zat larut mempunyai laju yang berbeda dalam fase diam terhadap fase gerak yang kromatografi, komponen-komponenya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan melarutkan zat komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam akan tertinggal. Sedangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan bergerak lebih ini dipakai jika campuran tidak dapat dipisahkan dengan cara lain .Cairan atau pelarut yang membawa komponen bergerak disebut eluen atau fase bergerak sedangkan padatan yang menyerap komponen disebut adsorben atau fase yang diserap paling kuat oleh adsorben akan mengalir paling lambat dan sebaliknya yang diserap paling lemah akan mengalir paling cepat. Semakin lama [roses mengalir semakin jauh jarak antara komponen dan semakin sempurna pemisahan. Komponen dapat dipisahkan dari komponen lain dengan mendorong adsorben keluar dan dipotong berdasarkan komponennya. Komponen dapat dipisahkan dari pelarut dengan teknik destilasi atau jenisnya kromatografi dapat dibagi menjadi empat cara, yaitu kromatografi kolom, kertas, lempeng tipis, dan gas. Kromatografi kolom adalah kromatografi yang adsorbennya dimasukkan kedalam tabung kaca. Adsorben tersebut berupa padatan dalam bentuk tepung. Setelah pemisahan, masing-masing komponen terdapat di daerah tertentu dalam tabung. Kromatografi kertas adalah jenis kromatografi yang menggunakan kertas sebagai adsorbennya dan zat cair sebagai eluennya. Campuran komponen diteteskan pada kertas kromatografi dengan pipet kecil kemudian kertas terus dicelupkan dengan hati-hati, sampai garis yang dibuat sebelumya tidak terbenam. Kertas digantung supaya stabil dan dibiarkan agar eluennya naik perlahan sambil membawa komponen yang terdapat pada kertas. Akhirnya akan terlihat komponen yang terpisah satu sama lain karena perbedaan daya serap kertas. No Keunggulan Pewarna Alami Kelemahan Pewarna Alami 1 tidak merusak lingkungan Dalam proses pembuatan tidak praktis 2 Terbuat dari bahan-bahan alami yang tidak berbahaya Variasi warnanya sedikit 3 Waranya tidak mencolok/ terang 4 Harganya relatif mahal 5 Ketersediaannya terbatas No Keunggulan Pewarna Sintetik Kelemahan Pewarna Sintetik 1 memperbaiki variasi warna Tidak ramah lingkungan, karena tidak bisa di proses oleh mikroorganisme. 2 Warna yang dihasilkan cantik dan indah. 3 mengimbangi pemudaran warna karena paparan cahaya, udara, perubahan suhu dan kelembaban 4 Harganya relatif murah 5 menguatkan warna yang terjadi secara alami 23. Apakah air laut, arak, tuah wayah, ekstraks pewarna alami merupakan larutan, koloid, ataukah suspensi? Jelaskan Jawaban a. Air laut termasuk kedalam larutan. Karena air laut merupakan air murni yang didalamnya terlarut beberapa zat padat dan gas. Secara makroskopis maupun mikroskopis campuran ini tampak homogen, tidak dapat dibedakan mana yang air dan mana garamion-ion penyusunya b. Arak termasuk kedalam larutan karena arak merupakan hasil penyulingan dari tuak wayah atau berem beras ketan yang bersifat homogen. c. Tuak merupakan koloid karena jika didiamkan, campuran itu tidak memisah dan juga tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan hasil penyaringan tetap keruh. Secara makroskopis campuran ini tampak homogen. Akan tetapi, jika diamati dengan mikroskop ultra ternyata masih dapat dibedakan antar partikel. d. Ekstraks pewarna alami berupa larutan. Karena pewarna alami nampak homogen. 24. Mengapa kapur barus yang digunakan untuk memberikan aroma arum pada pakaian dan mengindari masukkan kecoak pada lemari pakaian, ukurannya semakin kecil. Jelaskan proses yang terjadi! Jawaban Karena kapur barus mengalami penyubliman atau sublimasi dari zat padat menjadi gas tanpa mencair terlebih dahulu dalam ruang terbuka suhu kamar. Gas ini akan menempel pada serat kain sehingga kecoak akan pergi akibat gas yang menyengat. 25. Kapur barus mempunyai sifat tertentu yang sama dengan iodium sehingga kapur barus dan iodium yang kotor dapat dimurnikan dengan cara tersebut. Jelaskan cara pemurnian yang dapat dilakukan! Jawaban SUBLIMASI Pada umumnya perubahan tingkat wujud berlangsung menurut pola padat – cair – gas atau kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat berubah langsung dari keadaan uap ke keadaan padat yang disebut menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur yodium, kamfer, naftalen, belerang. Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal tertentu Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang rombik dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah menjadi monoklin. Jika belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119° terjadi pula bentuk kristal monoklin seperti bentuk jarum. Sublimasi merupakan proses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran, sehingga dihasilkan sublimat sublimat merupakan kumpulan materi pada tempat tertentu yang terbentuk pada pemanasan zat yang dapat berubah langsung dari fasa padat ke fasa gas dan kembali ke fasa padat.. Sublimasi adalah peristiwa penguapan secara langsung padatan kristalin kedalam fase uap. Contoh klasik sublimasi dapat digunakan sebagai metode pemurnian padatan kristalin. Beberapa senyawa kimia dapat menyumblim pada temperatur dan tekanan kamar, namun banyak yang baru dapat menyumblim apabila tekanan diturunkan. 26. Proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, sebutkan dan jelaskan minimal 5 proses pemisahan dan pemurnian komponen-komponen campuran tersebut! Jawaban 1. Proses Pemisahan a. Memisahkan zat padat dari suatu suspensi Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan filtrasi atau sentrifugasi pemusingan. 1. Penyaringan Penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Penyaringan biasanya menggunakan kertas saring yaitu kertas yang porinya relatif kecil sehingga akan menahan partikel tersuspensi. Contoh menyaring suspensi kapur dalam air. 2. Sentrifugasi Sentrfugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Dalam hal ini yaitu suspensi tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian disentrifugasi dipusingkan. Pemusingan sangat cepat dan menghasilkan gaya sentrifugal lebih besar dan gaya gravitasi sehingga partikel tersuspensi akan menggumpa di dasar tabung reaksi. Selanjutnya dapat didekantasi dituang secara hati-hati atau dipipet sehingga terpisah dan zat padat di bawahnya. b. Memisahkan zat padat dari larutan Larutan tidak dapat disaring atau disentrifugasi. Zat padat terlarut dapat dipisahkan dengan penguapan atau kristalisasi. 1. Penguapan Pada penguapan, larutan dipanasakan sehingga arutannya menguap dan meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Contohnya adalah pembuatan garam dari air laut. 2. Kristalisasi pengkristalan Pada kristalisasi, larutan pekat didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkuran ketika suhu diturunkan. PAbila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan terlebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan. Melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komposisi larutan lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. Pemisahan gula dari tebu dan pemurnian berbagai macam zat dilakukan dengan kristalisasi. Pemurnian garam dapur dapat dilakukan dengan rekristalisasi. Dalam hal ini garam dilarutkan kedalam air bersih kemudian disaring, lalu filtratnya dikristalkan. c. Memisahkan zat cair Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya memalui distilasi atau distilasi bertingkat. Campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan corong pisah. 1. Distilasi penyulingan Distilasi atau penyulingan adalah proses penguapan yang diikuti pengembunan. Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap titik didih komponen lain jauh lebih tinggi, Misalnya adalah pengolahan air tawar dari air laut 2. Distilasi bertingkat Untuk memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap atau sulit dimurnikanhingga mencapai tingkat kemurnian tinggi dilakukan dnegan distilasi bertingkat. Distilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses distilasi berulang-ulang. Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom raksionasi terdiri atas beberapa plat di mana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik ke plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih volatilatsiri=mudah menguap sedangkan cairan yang kurang volatil lebih banyak dalam kondensat. Contoh distilasi bertingkat pemisahan campuran alkohol-air. d. Memisahkan campuran dua jenis padatan Campuran dua jenis padatan dapat dilakukan dengan sumbimasi atau pelarutan a. Sublimasi Sublimasi dapat dilakukan untuk meisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim. Misalnya pemisahan iodin dari campurannya dengan pasir. Ketika campuran dipanasakan, iodin akan menguap sedangkan komponen campuran yang lain tidak. Dengan demikian didapatkan iodin murni. b. Pelarutan Campuran dua jenis padatan juga dapat dipisahkan dengan melarutkannya dapat suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu komponen. Komponen yang tidak larut kemudian dapat dipisahkan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan campuran garam dengan gula. Mula-mula campuran dilarutkan dalam alkohol. Gula akan larut sedangkan garam tidak. Garam dapat dipisahkan dengan penyaringan. Sedangkan gula dapat diperolah dengan menguapkan filtrat e. Kromatografi Kromatografi adalah cara pemisahan di mana komponen yang akan dipisahkan didistribusikan diantara dua fase, salah satunya merupakan fase stasioner fase tetap dan lainnya berupa fase mobil face bergerak. Fase mobil dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. fase stasioner cenderung menahan komponen campuran, sedangkan face mobil cendering melarutkannya. Berdasarkan faktor keterikatannya suatu komponen pada fase stasioner dan perbedaan kelarutannya pada fase mobil,komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. Komponen yang kuran larut dalam fase mobil atau yang lebih kuat terjerap teradsorbsi pada fase stasioner akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terjerap akan bergerak lebih cepat. Contoh kromatografi yang paling sederhana adalah kromatografi kertas yang dapat dibuat dari kertas saring biasa, bahkan dari kertas tisu. Kromatografi kertas dapat digunakan untuk memisahkan zat warna. 2. Proses Pemurnian A. Ekstraksi Cara ini banyak digunakan dalam pemisahan dan didasarkan pada kelarutan suatu zat dalam suatu zat pelarut dibandingkan dengan pelarut yang lain . Kedalam suatu campuran ditambahkan pelarut yang mempunyai kemampuan melarutkan lebih besar dalam melarutkan senyawa yang dinginkan , tetapi pelarut ini tidak bercampur dengan pelarut sebelumnya .Misalnya campuran dua komponen misal A dan B dimasukan kedalam pelarut X dan Y . Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur , seperti air dan minyak semuanya dimasukan kedalam corong pipa yang dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y mamisah kembali . Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y tetapi perbandinganya tidak sama . Jika pemisahan dilakukan berulang-ulang maka A dan B akan terpisah makin kali campuran bahan padat dan cair misalnya bahan alami tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis. Misalnya saja karena komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, beda sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah. Dalam hal semacam itu, sering kali ekstraksi adalah satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin paling ekonomis. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi laju ekstraksi antara lain tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas pelarut, suhu pelarut dan tipe dapat dilakukan berulang-ulang untuk kesempurnaan ekstraksi. Kemudian pelarut yang bersangkutan dipisahkan dengan destilasi. Ekstraksi dapat dilakukan terhadap zat padat maupun zat cair. B. Rekristalisasi Sebagai metoda pemurnian padatan, rekristalisasi memiliki sejarah yang panjang seperti distilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian sebab kemudahannya tidak perlu alat khusus dan karena keefektifannya. Ke depannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan padatan. Metoda ini sederhana, material padayan ini terlarut dalam pelarut yang cocok pada suhu tinggi pada atau dekat titik didih pelarutnya untuk mendapatkan larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas pelahan didinginkan, kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk mencapai rekristalisasi adalah metoda yang sangat sederhana, dalam praktek, bukan berarti mudah dilakukan. C. Kristalisasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan bahan murni suatu senyawa. Dalam sintesis kimia banyak senyawa-senyawa kimia yang dapat dikristalkan. Untuk mengkristalkan senyawa-senyawa tersebut, biasanya dilakukan terlebih dahulu penjenuhan larutan kemudian diikuti dengan penguapan pelarut serta perlahan-lahan sampai terbentuk kristal. Pengkristalan dapat pula dilakukan dengan mendinginkan larutan jenuh pada temperatur yang sangat rendah di dlam lemari es atau freezer.
TujuanPraktikum :Untuk mempelajari teknik pemisahan dan pemurnian suatu zat dari campurannya. 2. Waktu Praktikum : Senin, 3 November 2014 3. Tempat Praktikum : Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III, Fakultas Matematika dan lmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram. B.
Ilustrasi garam kosher. Dok. Shutterstock/Michelle Lee Photography - Garam merupakan salah satu bumbu utama yang memberi cita rasa dalam masakan. Ada 20 jenis garam di dunia, salah satunya garam kosher. Diantara jenis garam tersebut, garam kosher merupakan salah satu bumbu dapur utama yang sehat dan baik untuk tersebut karena garam kosher tidak melalui proses pemurnian, tidak mengandung zat anti penggumpalan atau yodium. Nama garam kosher erat kaitannya dengan tradisi kuliner orang Yahudi, yaitu Khasrut. Baca juga Apa Fungsi Garam pada Proses Pembuatan Es Krim? Salah satu pedoman tradisi agama ini adalah dilarang makan daging yang masih mengandung darah. Oleh karena itu, orang Yahudi harus menemukan cara yang halal untuk menghilangkan darah dari daging. Akhirnya mereka menggunakan sejenis garam berbutir kasar untuk menghilangkan darah dari daging. Garam kosher tidak selalu digunakan untuk tradisi kuliner Yahudi, tetapi bisa juga digunakan untuk hal lainnya. Saat ini garam kosher banyak digunakan dalam berbagai sajian ala barat khususnya Amerika Serikat. Baca juga Cara Membuat Es Krim dengan Garam dan Es Batu, Hasilnya Lembut Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai garam kosher, seperti dikutip dari Seasalt dan Apa itu garam kosher? Dok. Shutterstock/BublikHaus Ilustrasi daging ditaburi garam kosher. Tag 5 Cara Simpan Garam Masala agar Tidak Menggumpal Beda Garam Himalaya dengan Garam Dapur Biasa Resep Tahu Cabe Garam ala Restoran, Bisa Jadi Camilan atau Lauk Apa itu Garam Masala? Bumbu khas India yang Bikin Sedap Masakan Berita Terkait5 Cara Simpan Garam Masala agar Tidak MenggumpalBeda Garam Himalaya dengan Garam Dapur Biasa Resep Tahu Cabe Garam ala Restoran, Bisa Jadi Camilan atau LaukApa itu Garam Masala? Bumbu khas India yang Bikin Sedap Masakan Rekomendasi untuk anda Powered by Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda. Terkini Lainnya
Rekristalisasiadalah Teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai. (Agustina et.al, 2013). Kristalisasi dikatagorikan sebagai salah satu proses pemisahan yang efisien. Pada umumnya
Garam dapur selain mengandung NaCl juga mengandung ion-ion pengotor. Ion pengotor itu antara lain Fe3+, Ca2+, Mg2+, SO42- dan CO32-. Identifikasi terhadap ion-ion pengotor ini dilakukan guna memastikan adanya pengurangan ion-ion tersebut. Identifikasi awal secara kualitatif ion Fe3+, Ca2+, Mg2+ diperoleh hasil positif. Setelah dilakukan pemurnian dengan penambahan bahan pengikat impurities, identifikasi dilakukan secara kualitatif. Identifikasi ion Fe3+ dilakukan dengan penambahan NH3 dan NaOH. Penambahan NH3 dimaksudkan untuk mengendapkan Fe3+ sebagai FeOH3 dan penambahan NaOH dimaksudkan untuk mengendapkan Fe3+ sebagai FeOH3. Reaksi Fe3+aq + NH3aq + 3H2Ol FeOH3s + 3NH4+aq Fe3+aq + NaOHaq FeOH3s + OH-aq Identifikasi ion Ca2+ dilakukan dengan penambahan NH42CO3 dan H2SO4. Penambahan NH42CO3 dimaksudkan untuk mengendapkan Ca2+ sebagai CaCO3, sedangkan penambahan H2SO4 dimaksudkan untuk mengendapkan Ca2+ sebagai CaSO4. Reaksi Ca2+aq + NH42CO3aq CaCO3s + 2NH4+aq Ca2+aq + H2SO4aq CaSO4s + 2H+aq Identifikasi ion Mg2+ dilakukan dengan penambahan NaOH dan Na2CO3. Penambahan NaOH dimaksudkan untuk mengendapkan Mg2+ sebagai MgOH2, sedangkan penambahan Na2CO3 dimaksudkan untuk mengendapkan Mg2+ sebagai MgCO3. Reaksi Mg2+aq + NaOHaq Mg OH2s + OH-aq Mg2+aq + Na2CO3 aq Mg CO3s + 2Na+aq Identifikasi awal secara kualitatif untuk ion sulfat dan ion karbonat diperoleh hasil positif. Uji ion sulfat dilakukan dengan penambahan HCl dan BaCl2. Penambahan HCl dilakukan untuk membuat larutan supaya menjadi asam, sedangkan penambahan BaCl2 untuk mengendapkan ion sulfat. Reaksi SO42-aq + Ba2+aq BaSO4s Uji ion karbonat dilakukan dengan penambahan larutan AgNO3 sampai terbentuk endapan. Endapan yang terbentuk dibagi dua. Yang pertama ditambah dengan larutan HNO3, yang kedua ditambah dengan larutan amonia. Reaksi CO32- aq + AgNO3aq Ag2CO3s + NO3-aq Ag 2CO3s + 2HNO3l 2AgNO3aq + H2CO3aq Ag 2CO3s + NH3l 2AgNH32+aq + CO32-aq Berdasarkan hasil identifikasi ion-ion pengotor dalam garam dapur, identifikasi terhadap sampel garam dapur sebelum dilakukan pemurnian dengan penambahan bahan pengikat impurities menunjukkan bahwa ion Fe3+, Ca2+, Mg2+, SO42- dan CO32- positif, hal ini ditunjukkan dengan adanya endapan pada saat dilakukan uji kualitatif. Sedangkan setelah dimurnikan dengan penambahan bahan pengikat impurities menunjukkan ion Fe3+ negatif, ion Ca2+ negatif, ion Mg2+ negatif, ion SO42- dan ion CO32- negatif. Hal ini berarti bahwa bahan pengikat impurities yang ditambahkan ke dalam garam dapur pada proses pemurnian garam dapur melalui metode rekristalisasi dapat mengikat ion-ion pengotor dalam garam dapur, sehingga ion-ion pengotor yang ada dalam garam dapur tersebut berkurang. Hasil Penelitian yang didapat mengenai kadar air, kadar NaCl dan identifikasi ion-ion pengotor dalam garam dapur disajikan dalam tabel 3. Tabel 3. Hasil penelitian terhadap kadar air, kadar NaCl dan identifikasi ion-ion pengotor dalam garam dapur. No Garam Kadar Air % Kadar NaCl % Fe3+ Ca2+ Mg2+ SO42- CO3 2-1. 2. 3. Awal Rekristalisasi Beredar dipasaran 9,20 3,62 4,01 90,30 98,53 96,43 + - - + - - + - - + - - + - - Proses Pemurnian Garam Proses pemurnian garam krosok bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin bercampur dengan garam, baik yang larut maupun yang tidak larut dalam air, agar kadar NaCl dalam garam memenuhi syarat mutu garam konsumsi yaitu 94,7 %. Untuk memisahkan pengotor yang tidak larut dalam air dapat dilakukan dengan penyaringan menggunakan kertas saring. Sedangkan pengotor yang masih larut merupakan pengotor yang berupa ion. Ion-ion yang terdapat dalam garam antara lain Fe3+, Ca2+, Mg2+, CO32-, dan SO42-. Pengotor-pengotor yang berupa ion dapat dipisahkan dengan cara pengendapan yaitu dengan menambahkan senyawa yang dapat bereaksi dengan ion-ion tersebut membentuk senyawa yang tidak larut dalam air. Pada proses pemurnian garam ini diperoleh peningkatan kadar NaCl. Garam krosok yang semula kadar NaCl –nya hanya 90,30 % meningkat menjadi 98,53 %. Sedangkan kadar NaCl pada garam beriodium yang telah beredar di pasaran rata-rata 96,43 %. Pada proses pemurnian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut Untuk memisahkan pengotor yang tidak larut dalam air dilakukan dengan cara sebagai berikut Garam krosok dimasukkan dalam air kemudian dipanaskan hingga mendidih, proses pemanasan bertujuan agar semua garam dapat larut dalam air. Proses berikutnya adalah proses penyaringan yang dilakukan pada saat larutan masih panas, tujuannya untuk menghindari terbentuknya kristal NaCl kembali. Proses penyaringan yang dilakukan akan memisahkan antara pengotor yang tertinggal sebagai residu dan larutan hasil penyaringan sebagai filtrat. Filtrat yang diperoleh akan mengalami proses pemurnian lebih lanjut untuk memisahkan pengotor yang masih ikut larut dalam bentuk ion. Proses pemisahan pengotor yang berupa ion yang masih larut dilakukan dengan cara menambahkan senyawa-senyawa berikut CaO untuk mengendapkan ion Fe3+ membentuk senyawa FeOH3. FeOH3 memiliki kelarutan dalam air yaitu endapan yang dibentuk merupakan endapan coklat kemerahan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut CaO + H2O CaOH2 CaOH2 Ca2++ 2OH- Fe3+ + 3OH- FeOH3 larutan BaOH2 dilakukan tetes demi tetes sampai tidak terjadi endapan untuk menghindari penambahan yang berlebihan. Penambahan larutan ini untuk mengendapkan ion-ion yang mungkin masih tersisa setelah penambahan CaO. Endapan yang dihasilkan adalah endapan putih, ion SO42- membentuk senyawa BaSO4 dengan kelarutan dalam air sehingga senyawa ini juga akan mengendap dan endapan yang diperoleh juga berupa endapan putih. Reaksi yang terjadi pada saat penambahan BaOH2 adalah sebagai berikut Ba2+ + SO42- BaSO4 endapan putih Ksp 1. 10-10 Senyawa BaOH2 juga akan mengendapkan ion Fe3+ dan ion Mg2+ yang membentuk senyawa FeOH3 dan senyawa MgOH2. FeOH3 memiliki kelarutan dalam air yang sagat kecil yaitu 10-36, sedangkan MgOH2 memiliki kelarutan dalam air 10-11. Dikarenakan kelarutan dalam air yang kecil, maka FeOH3 dan MgOH2 akan mengendap. Fe3+ + OH- FeOH3 endapan coklat kemerahan Ksp 1. 10 -36 Mg2+ + OH- MgOH2 endapan putih Ksp 1. 10-11 Penambahan BaOH2 yang berlebih dapat menyebabkan senyawa iodium yang ikut larutan akan bereaksi membentuk endapan. Senyawa iodium dalam garam biasanya berupa senyawa iodat, sehingga endapan yang terjadi merupakan endapan dari senyawa garam iodat. Senyawa garam iodat yang terbentuk adalah barium iodat BaIO32. senyawa BaIO32 mengendap karena memiliki kelarutan yang cukup kecil dalam air yaitu 2. 10-9. Reaksi pembentukan endapan BaIO32 adalah sebagai berikut Ba2+ + IO3- BaIO32 endapan putih Ksp 2. 10-9 NH42CO3 untuk mengendapkan ion-ion yang mungkin masih ada dalam larutan garam. Ion tersebut adalah ion Ca2+ dan ion Ba2+ yang akan mengendap sebagai senyawa CaCO3 dan BaCO3. CaCO3 dan BaCO3 mengendap karena memiliki Ksp yang kecil yaitu 5. 10-9. Reaksi yang terjadi pada saat penambahan NH42CO3 adalah sebagai berikut Ca2+ + CO32- CaCO3 endapan putih Ksp 5. 10-9 Ba2+ + CO32- BaCO3 endapan putih Ksp 5. 10-9 Penyaringan tidak dilakukan pada masing-masing tahap, tetapi penyaringan dilakukan setelah semua larutan ditambahkan. Setelah proses penyaringan dilakukan, maka filtrat yang dihasilkan harus dinetralkan dengan asam HCl. Penggunaan HCl untuk menetralkan larutan, karena larutan yang ditambahkan pada proses pengendapan bersifat basa. Penambahan HCl dilakukan setelah penyaringan, agar ion Na2+ tidak membentuk NaCl dan ikut mengendap bersama pengotor yang dapat menyebabkan berkurangnya rendemen. Untuk memperoleh kristal garam murni dilakukan cara penguapan dan pengeringan dalam oven. Tujuandari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi lama hidrolisis dan lama vermentasi yang terbaik terhadap garam gurih yang dihasilkan. Variasi lama hidrolisis dan fermentasi larutan Garam merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia baik untuk di konsumsi maupun digunakan dalam kegiatan Industri. Salah satu jenis garam yang banyak diketahui adalah garam krosok dan garam industri. Garam krosok atau disebut Crude Solar Salt merupakan garam yang dihasilkan melalui proses kristalisasi air laut dan biasanya digunakan untuk konsumsi Sumada et al., 2016. Sedangkan garam industri merupakan garam yang memiliki kadar NaCl lebih tinggi daripada garam krosok dan dibutuhkan dalam kegiatan industri. Tahun 2014, kebutuhan garam Indonesia mencapai 3,3 juta ton. Kebutuhan garam tersebut meliputi antara lain kebutuhan garam konsumsi ton dan garam industri 2,57 juta ton, sedangkan berdasarkan data, Indonesia mengimpor garam industri pada tahun 2014 sebanyak 2,16 juta ton "Kemenperin Garam Industri Masih Bergantung Impor," Berdasarkan data yang ada, kebutuhan Indonesia tehadap garam Industri jauh lebih besar dibandingkan tingkat produksi garam industri lokal sehingga pemerintah masih menerapkan kebijakan impor. Akan tetapi, kondisi tersebut perlu diperhatikan mengingat Indonesia merupakan negara maritim yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki potensi besar untuk menghasilkan garam. Beberapa garam krosok yang dihasilkan mempunyai kualitas yang berbeda-beda hal ini dapat dipengaruhi oleh kualitas air laut sebagai bahan baku, fasilitas produksi yang tersedia dan penanganan pasca panen. Empat contoh garam krosok yang diperoleh dari berbagai sentra garam di Jawa Timur mempunyai kadar natrium klorida yang berbeda-beda yaitu ; ; dan 88,34 % dry base, sisanya adalah bahan pengotor seperti ion magnesium Mg, kalsium Ca, sulfat SO4 dan lainnya. Garam krosok yang dihasilkan memiliki kualitas rendah karena kandungan natrium klorida NaCl hanya berkisar antara 80-90 %, kualitas ini masih berada dibawah dari Standar Nasional Indonesia SNI yaitu kadar NaCl minimal 94,7 % untuk garam konsumsi dan diatas 98 % untuk garam industri Sumada et al., 2016. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Pemurnian Garam Krosok Menjadi Garam IndustriFitrin NalahDepartemen Kimia FIA merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesiabaik untuk di konsumsi maupun digunakan dalam kegiatan Industri. Salahsatu jenis garam yang banyak diketahui adalah garam krosok dan garamindustri. Garam krosok atau disebut Crude Solar Salt merupakan garamyang dihasilkan melalui proses kristalisasi air laut dan biasanya digunakanuntuk konsumsi Sumada et al., 2016. Sedangkan garam industrimerupakan garam yang memiliki kadar NaCl lebih tinggi daripada garamkrosok dan dibutuhkan dalam kegiatan industri. Tahun 2014, kebutuhan garam Indonesia mencapai 3,3 juta garam tersebut meliputi antara lain kebutuhan garam ton dan garam industri 2,57 juta ton, sedangkan berdasarkan data,Indonesia mengimpor garam industri pada tahun 2014 sebanyak 2,16 jutaton “Kemenperin Garam Industri Masih Bergantung Impor,” data yang ada, kebutuhan Indonesia tehadap garamIndustri jauh lebih besar dibandingkan tingkat produksi garam industri lokalsehingga pemerintah masih menerapkan kebijakan impor. Akan tetapi,kondisi tersebut perlu diperhatikan mengingat Indonesia merupakan negaramaritim yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan sehingga memilikipotensi besar untuk menghasilkan garam. Beberapa garam krosok yang dihasilkan mempunyai kualitas yangberbeda-beda hal ini dapat dipengaruhi oleh kualitas air laut sebagai bahanbaku, fasilitas produksi yang tersedia dan penanganan pasca panen. Empatcontoh garam krosok yang diperoleh dari berbagai sentra garam di JawaTimur mempunyai kadar natrium klorida yang berbeda-beda yaitu ; ; dan 88,34 % dry base, sisanya adalah bahanpengotor seperti ion magnesium Mg, kalsium Ca, sulfat SO4 danlainnya. Garam krosok yang dihasilkan memiliki kualitas rendah karenakandungan natrium klorida NaCl hanya berkisar antara 80-90 %, kualitasini masih berada dibawah dari Standar Nasional Indonesia SNI yaitu kadarNaCl minimal 94,7 % untuk garam konsumsi dan diatas 98 % untuk garamindustri Sumada et al., 2016.Menurut penelitian Setyopratomo 2013 tentang Studi Eksperimentaltentang Pemurnian Garam NaCl dengan Rekritalisasi, data hasil pemurniangaram NaCl krosok menjadi garam industri sebagai berikut Untuk menghasilkan garam industri dari garam krosok, dilakukanproses pencucian dan evaporasi. Proses pencucian dengan larutan garammendekati jenuh 300 gram/liter air yang bertujuan untuk menghilangkankandungan bahan pengotor tidak terlarut seperti tanah, debu dan pasir,serta bahan pengotor terlarut seperti ion magnesium Mg, kalsium Ca,sulfat SO4 dan kalium K. Proses evaporasi merupakan salah satu metodeuntuk memurnikan suatu bahan padat dari pengotornya melalui prosespelarutan dan kristalisasi Sumada et al., 2016. Kristalisasi dari larutandikategorikan sebagai salah satu proses pemisahan yang esien. Secaraumum, tujuan dari proses kristalisasi adalah menghasilkan produk kristaldengan kualitas seperti yang diharapkan. Dengan rekristalisasi kandunganpengotor dapat diturunkan lagi sampai harga yang cukup kecil sehinggadidapatkan garam dengan kandungan NaCl mencapai 99,01 %Setyopratomo et al., 2003.Proses evaporasi ini didasarkan atas kelarutan bahan dalam suatupelarut dimana kelarutan bahan tersebut akan naik akibat naiknya suhutemperatur dan sebaliknya kelarutan akan turun pada suhu rendah,sedangkan bahan pengotor memiliki sifat yang berbeda dimana kelarutanbahan pengotor akan rendah pada suhu tinggi dan sebaliknya kelarutanakan tinggi pada suhu rendah. Pada pembentukan kristal, satu molekulkristal mempunyai anitas yang tinggi terhadap molekul kristal yang lainnyasehingga dapat membentuk kristal yang besar. Bahan pengotor mempunyaibentuk dan ukuran yang berbeda dengan kristal sehingga tidak menjadisatu kesatuan didalam kristal atau berada diluar kristal yang mengakibatkankemurnian kristal dapat tercapai dengan kata lain proses evaporasi ini dapatmenghasilkan produk kristal yang murni tanpa bahan pengotor. Sumada etal., 2016Daftar PustakaKemenperin Garam Industri Masih Bergantung Impor [WWW Document], URL accessed Setyopratomo, P., Siswanto, W., Ilham, 2003. Studi Eksperimental Pemurnian Garam NaCl Dengan Cara Rekristalisasi 11, K., Dewati, R., Suprihatin, S., 2016. Garam Industri Berbahan Baku Garam Krosok Dengan Metode Pencucian Dan Evaporasi. Tek. Kim. 11. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Tambanggaram Khewra adalah salah satu tambang garam tertua dan terbesar di dunia. Tambang ini diyakini terbentuk sejak jutaan tahun silam. Garam himalaya diekstraksi secara manual dan minim proses pemurnian, sehingga garam ini minim tambahan zat kimia. Namun, seperti garam biasa atau garam dapur, garam himalaya banyak mengandung natrium.
tionophilbert75 tionophilbert75 Fisika Sekolah Menengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli Iklan Iklan SyifaniN SyifaniN Dimasak/dilarutkan dengan air/dicampur dengan bahan lain Iklan Iklan Pertanyaan baru di Fisika tolong bantu butuh banget​ Sebutkan organ pencernaan yang berada di mulut sapi dan sebutkan fungsinya masing-masing 11. Sebuah mobil ditarik oleh truk dengan percepatan 2 m/s2 . Jika massa mobil adalah 600 kg maka gaya yang dibutuhkan untuk menarik truk adalah … A. … 200 N B. 750 N C. N D. N ​ Buatlah ringkasan ttg momentum dan impuls kelas 11​ Tujuan Mengetahui cara mengatur nada pada bunyi Alat Karet gelang, 2buah pensil, dan kardus kecil Langkah kerja 1. Kaitkan sebuah karet pada pen … ggaris 2. Letakkan kedua pensil diantara pendil dan kardus kecil 3. Petik karet yang ada diantara dua pensil 4. Dengarkan bunyi yang dihasilkan 5. Jauhkan pensil kedua dari pensil pertama 6. Dengarkan bunyi yang dihasilkan 7. Bandingkan dengan bunyi sebelummnya . Bunyi mana yang lebihbnyaring?... Kesimpulan percobaan Semakin panjang karet, bunyi yang dihasilkan semakin?.... Sebelumnya Berikutnya Iklan 3d8H3. 465 383 55 140 491 256 425 213 73

jelaskan pemurnian garam dapur yang masih kotor