Soal Sebutkan Dalil-dalil dalam Al-Qur’an yang menyebutkan Maha Tinggi Dzat Allah, Kemuliaannya, Derajatnya dan Kekuasaannya? Sebutkan pula Perkataan Ulama tentang Dimana Allah, disertai Sumber/Rujukan atau Referensinya? Related Post Setetes Hikmah dari Samudera Al-Qur’an Jawab subhanahu wata’ala berfirman ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ Artinya “Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS. Al-Baqarah 2255 Allah subhanahu wata’ala سَبِّحِ ٱسْمَ رَبِّكَ ٱلْأَعْلَى Artinya “Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi”. QS. Al A’laa 871 firman Allah ta’ala إِلَّا ٱبْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِ ٱلْأَعْلَىٰ Artinya “Tetapi dia memberikan itu semata-mata karena mengharapkan wajah Tuhannya yang Maha Tinggi”. QS. Al-Lail 9220 Allah ta’ala عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ٱلْكَبِيرُ ٱلْمُتَعَالِ Artinya “Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi”. QS. Ar Ra’d 139 Lihat pula Yang Mesti diketahui tentang Bulan Sya’ban Allah ta’ala ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا Artinya “Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS. An Nisa 434 Allah ta’ala ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ Artinya “Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS. Saba’ 3423 Allah ta’ala . ۚ إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌ Artinya “Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana”. QS. Asy Syuura 4251 Allah ta’ala ۚ فَٱلْحُكْمُ لِلَّهِ ٱلْعَلِىِّ ٱلْكَبِيرِ Artinya “Maka putusan sekarang ini adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS. Ghafir 4012 Allah ta’ala وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ Artinya “Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”. QS. Al Hajj 2262 ?.Firman Allah ta’ala وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ Artinya “Dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. QS. Luqman 3130 Pengertian “Maha Tinggi” disini adalah mencakup keseluruhan maknanya. Barangsiapa yang menganggap tinggi disini maknanya adalah tinggi kekuasaannya bukan tinggi dzatnya sungguh dia telah menghakimi sendiri Al-Qur’an tanpa ilmu dan dalil. Lihat pula Perintah dan Keutamaan Menuntut Ilmu Agama Allah ta’ala هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ Artinya “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”. QS. Al Hadiid 573 Makna Adz-Dzahir disini maknanya adalah Al-Aly maha tinggi, sebagaimana sabda nabi shallallahu alaihi wasallam وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شيء Artinya “Engkaulah maha tinggi tidak ada diatas-Mu sesuatu apapun”. HR. Muslim 7064 PERKATAAN ULAMA MENJAWAB TENTANG DIMANA ALLAH 1️⃣ .Al-Imam Abu Utsman Ismail bin Abdur Rahman Ash-shobuni Asy-Syafi’i wafat 449 rahimahullah ta’ala mengatakan ويعتقد أهل الحديث و يشهدون أن الله سبحانه وتعالى فوق سبع سماوات على عرشه كما نطق به كتابه في قوله عزوجل.. . Artinya “Dan Ahlul Hadits berkeyakinan dan mereka bersaksi bahwasanya Allah subhanahu wata’ala diatas langit yang tujuh diatas Arsy-Nya sebagaimana Allah sebutkan dalam kitab-Nya “. Kitab Syarah Aqidatus salaf Wa ashhabul hadits 72 2️⃣ .Ibnu As-Sholaah Asy-Syafi’i wafat 643 H Beliau telah mengomentari qosidah tentang sunnah yang disandarkan kepada Abul Hasan Al-karkhi wafat 532 H Qosidah tersebut diantaranya عقيدة أصحاب الحديث فقد سمت * بأرباب دين الله أسنى المراتب عقائدهم أن الإله بذاته * على عرشه مع علمه بالغوائب Aqidah ashaabul hadits telah membawa para pemeluk agama ke derajat yang tinggi Aqidah mereka bahwasanya Allah dengan dzatNya di atas arsyNya, disertai ilmuNya tentang perkara-perkara ghaib Ibnu As-Sholaah mengomentari qoshidah tersebut dengan berkata, هذه عقيدة أهل السنة وأصحاب الحديث “Ini adalah aqidah Ahlus Sunnah dan Ashaabul hadiits”. Kitaab al-Arsy, karya Adz-Dzhabiy 2/342. Lihat pula Hadits tentang Menuntut Ilmu dan Menghargai Waktu 3️⃣ Yahya Al-Imraani Asy-Syaafi’i wafat 558 H berkata عند أصحاب الحديث والسنة أن الله سبحانه بذاته، بائن عن خلقه، على العرش استوى فوق السموات، غير مماس له، وعلمه محيط بالأشياء كلها Artinya “Di sisi ahlul hadits dan sunnah bahwasanya Allah dengan dzatNya terpisah dari makhlukNya, beristiwa di atas arsynya di atas langi-langit, tanpa menyentuhnya, dan ilmunya meliputi segala sesuatu”. Kitab Al-Intishoor fi Ar-Rod alaa al-Qodariyah al-Asyroor 2/607 4️⃣. Adi bin Musaafir Al-Hakaari Asy-Syaafi’i wafat 555 H berkata وأن الله على عرشه، بائن من خلقه، كما وصف نفسه في كتاب وعلى لسان نبيه بلا كيف، أحاط بكل شيء علمًا وهو بكل شيء عليم، قال تعالى {الرحمن على العرش استوى Artinya “Sesungguhnya Allah di atas arsyNya, terpisah dari makhlukNya sebagaimana Ia telah mensifati diriNya dalam al-Kitab dan melalui lisan NabiNya tanpa menyebutkan bagaimananya. Ilmunya meliputi segala sesuatu dan Ia mengetahui segala sesuatu. Allah berfirman الرحمن على العرش استوى Artinya “Ar-Rahman beristiwaa di atas arsy” 5️⃣ “I’tiqod Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah” hal 30. Lihat pula Khutbah Jumat Menjadi Muslim yang Peduli 6️⃣. Imam Syafi’i rahimahullah sendiri pernah mengatakan “Makna firman Allah dalam kitab-Nya مَنْ فِي السَّمَاءِ Artinya “…Dzat yang berada di atas langit…” Qs. Al Mulk 16. di atas Arsy, sebagaimana Dia firmankan الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى Artinya “Allah yang Maha Pengasih itu berada di atas Arsy” QS. Thaha 5. Maka, Allah itu di atas Arsy sebagaimana yang Dia kabarkan sendiri, tanpa perlu mempersoalkan bagaimananya. لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ Artinya “Tidak ada sesuatu pun yang sama dengan-Nya, Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat” QS. Asy-Syuro 11 Manaqibusy Syafi’i lil Baihaqi 1/397-398. Lihat pula Keistimewaan Penghafal Al-Qur’an 7️⃣. Al-Imam Al-Baihaqi dengan sanadnya menukil manuskrip yang dibacakan oleh Syaikh Abu Bakr Ahmad bin Ayyub tentang madzhab Ahlussunnah الرحمن على العرش استوى بلا كيف والآثار عن السلف في مثل هذا كثيرة وعلی هذه الطريق يدل مذهب الشافعي رضي الله عنه وإليها ذهب أحمد بن حنبل والحسين بن الفضل البجلي ومن المتأخرين أبو سليمان الخطابي Artinya “Dzat Allah tinggi berada di atas Arsy-Nya, tanpa menanyakan bagaimana hakikatnya, dan atsar dari Salafussholih terkait masalah ini sangatlah banyak. Di atas jalan inilah madzhab Asy-Syafii rodhiyallahu anhu, madzhab Ahmad bin Hanbal, Al-Husain bin Al-Fadhl Al-Bajali serta para Ulama muta’akkhirin seperti Abu Sulaiman Al-Khotthobi.” Al-Asma’ was Shifat 2/308 8️⃣. Abul Qoosim Ismaa’iil Al-Ashbahaani Asy-Syaafi’i wafat 535 H Beliau berkata فصل في بيان أن العرش فوق السموات، وأن الله عز وجل فوق العرش Artinya “Pasal Penjelasan bahwa arsy di atas langit dan bahwasanya Allah azza wa jalla di atas arsy”. Kitab Al-Hujjah bi Bayaan Al-Mahajjah 2/83 9️⃣. Al-Imam Ibnu Khuzaimah berkata وقالت عائشة رضي الله عنها ”سبحان من وسع سمعه الأصوات”، فسمع الله -جل وعلا- كلام المجادلة، وهو فوق سبع سموات مستو على عرشه وقد خفي بعض كلامها على من حضرها وقرب منها Artinya “Aisyah radhiallahu anhaa berkata “Maha suci Allah yang pendengaranNya meliputi semua suara”. Maka Allah mendengar perkataan sang wanita yang mengajukan gugatan, padahal Dia berada di atas langit yang tujuh beristiwa di atas arsyNya. Sementara terluputkan sebagian perkataannya pada orang yang hadir dihadapannya atau yang dekat denganya”. Kitaab At-Tauhiid wa Itsbaat Sifaat Ar-Robb Azza wa Jalla, 1/107 ?. Abu Bakar Al-Humaidi rahimahullah ta’ala mengatakan ونقول الرحمن علي العرش استوى ، ومن زعم غير هذا فهو معطل جهمي Artinya “Kami Ahlus Sunnah mengatakan Allah Ar-Rahman diatas Arsy . Dan barangsiapa yang mengatakan selain ini maka mereka adalah Mu’athilah Jahmiyyah. Ushul As-Sunnah Lil Humaydi ma’a syarhihi Lis Syaikh Abdullah al-Bukhari 96 Barakallahu fiikum. * * Dijawab oleh Muhammad Farid Wajdi, Pengasuh Ponpes Modern Putri IMMIM Minasatene-Pangkep/Guru Al-Qur’an-Hadits Kelas VII-IX SMP/MTs. - Advertisement -Segalapuji hanya milik Allah semata. Telah ada dalam Al-Qur'an, hadits dan konsesus ( Ijma' ) ulama' bahwa Allah di Atas langit, bersemayam di Arsy dan Dia Maha Tinggi sekali. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dan diantara keduanya dalam waktu enam hari dan Dia Diatas segala sesuatu dan tidak ada lagi diatasnya setelah itu. - Asmaul Husna Al-Aliy artinya Yang Maha Tinggi. Allah SWT memiliki 99 nama yang baik atau kerap dikenal dengan “Asmaul Husna”. Seorang muslim sebaiknya mengetahui dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk perilaku, sifat maupun untuk wirid. Asmaul Husna mengandung banyak rahasia dan manfaat untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Dikutip dari laman NU Online, Asmaul Husna memiliki keistimewaan-keistimewaan, salah satunya adalah sebagai doa. وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ - ١٨٠ Arab Latin Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụnArtinya “Dan Allah memiliki Asmaul-husna nama-nama yang terbaik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asmaul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”QS. Al A'raf [7]180 Arti Asmaul Husna Al-Aliy Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al-Aliy. Asmaul Husna Al-Aliy memiliki arti, yaitu Yang Maha Tinggi. Lafal Al-Aliy tersusun dari 3 huruf hijaiah ain, lam, dan ya yang mempunyai arti ketinggian, menaklukan, dan mengalahkan. Akar kata Al-Aliy dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti lain seperti tinggi, berada di atas, junjungan yang dimuliakan, mengangkat, menaikkan, melampaui, melewati untuk mengalahkan, melambung, menaikkan posisi, naik di atas ketinggian, berada di puncak, terkemuka. Asmaul Husna Al-Aliy secara sederhana bermakna bahwa Allah SWT merupakan Dzat Yang Maha Maha Tinggi di segala hal seperti Dzat, Sifat, dan Asma-Nya dibandingkan seluruh ciptaannya. Dzat Al-Aliy bahkan tidak dapat diukur dan dibayangkan oleh hamba-Nya. Dilansir dari laman Suara Muhammadiyah, Al-Aliy secara sederhana diartikan bahwa Allah Maha Tinggi atas segala makhluk-Nya, dan Allah hanyalah satu-satunya tuhan, karena tidak ada yang lebih tinggi derajatnya dari Allah. Penyebutan terkait pemahaman Asmaul Husna Al-Aliy ditampilkan sekitar 6 kali di dalam Al Quran. Beberapa contoh penyebutan Al-Aliy seperti dalam Surah Luqman ayat 30 dan Asy-Syura ayat 4. Dalil Asmaul Husna Al-Aliy dalam Al-Qur'an 1. Surah Luqman Ayat 30ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ الْبَاطِلُۙ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ ࣖ - ٣٠ Arab Latin Zālika bi`annallāha huwal-ḥaqqu wa anna mā yad'ụna min dụnihil-bāṭilu wa annallāha huwal-'aliyyul-kabīrArtinya “Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan yang sebenarnya dan apa saja yang mereka seru selain Allah adalah batil. Dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahatinggi, Mahabesar.”QS. Al Luqman [31]30 2. Surah Asy-Syura Ayat 4لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ - ٤ Arab Latin Lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wa huwal-'aliyyul-'aẓīmArtinya “Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Mahaagung, Mahabesar.”QS. Asy Syura [42]4 Makna Membaca Asmaul Husna Al-Aliy Asmaul Husna Al-Aliy dapat dijadikan sebagai wirid dan zikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengadakan ciptaanya dengan sebaik-baiknya. Kemudian, selain dijadikan sebagai wirid dan zikir, Asmaul Husna Al-Aliy juga dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain. Pengamalan Asmaul Husna Al-Aliy dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan berbagai sifat seperti hanya menyembah dan meminta kepada Allah SWT serta tidak berperilaku sombong dan angkuh kepada juga Asmaul Husna Al Hakam Artinya Yang Maha Menetapkan Dalil Al Quran Asmaul Husna Asy-Syakur Artinya Maha Menghargai Dalil & Maknanya 99 Asmaul Husna & Artinya Makna Nama-Nama Baik Allah SWT - Sosial Budaya Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Dhita Koesno
Heyguys, I'm back again And this is the first time I'm making a lyric video of a song titled: "Dialah yang Maha Tinggi."And this song is recorded at my Chur
Key Db Db Kami bangga memiliki Allah sepertiMu Gb Bb Ebm Kami bahagia menjadi milikMu Db Ab Kami muliakan, kami tinggikan Db Ab Gb Db Ebm Kami kami agungkan, namaMu Ye-sus - Ab Db Kami bangga memiliki Allah sepertiMu Gb Bb Ebm Kami bahagia menjadi milikMu Ab Kami memuji, kami menyembah Db Gb Db kepadaMu Yesus. [...] Ab Db Dialah Yang Maha Tinggi Gb Db Dialah Yang Maha Suci Ebm Gb Eb Ebm Ab Dialah Yesus, Raja Damai - Db Dialah Yang Maha Mulia, Gb Db Dialah Yang Maha Besar Ebm Gb Ab Db Ab Dialah Yesus, luar biasa. [...] 2X Key Eb - Eb Kami bangga memiliki Allah sepertiMu Ab C Fm Kami bahagia menjadi milikMu Eb Bb Kami muliakan, kami tinggikan Eb Bb Ab Eb Fm Kami kami agungkan, namaMu Ye-sus - Bb Eb Kami bangga memiliki Allah sepertiMu Ab C Fm Kami bahagia menjadi milikMu Bb Kami memuji, kami menyembah Eb Ab Eb kepadaMu Yesus. [...] Bb Kami memuji, kami menyembah Eb Ab Eb kepadaMu Yesus. Bb Kami memuji, kami menyembah B Db Eb kepadaMu Yesus. [...]
Allah itu Mahatinggi. Inilah akidah penting yang disebutkan oleh Imam Al-Muzani yang menyelisihi ulama Syafi’iyah. Imam Al-Muzani rahimahullah berkata, الوَاحِدُ الصَّمَدُلَيْسَ لَهُ صَاحِبَةٌ وَلاَ وَلَدٌ جَلَّ عَنِ المَثِيْلِ فَلاَ شَبِيْهَ لَهُ وَلاَ عَدِيْلَ السَّمِيْعُ البَصِيْرُ العَلِيْمُ الخَبِيْرُ المَنِيْعُ الرَّفِيْعُ Allah itu Maha Esa, Allah itu Ash-Shamad yang bergantung setiap makhluk kepada-Nya, yang tidak memiliki pasangan, yang tidak memiliki keturunan, yang Mahamulia dan tidak semisal dengan makhluk-Nya, tidak ada yang serupa dengan-Nya, tidak ada yang setara dengan Allah. Allah itu Maha Mendengar, Maha Melihat. Allah itu Maha Mengilmui dan Mengetahui. Allah itu yang mencegah dan Mahatinggi. عَالٍ عَلَى عَرْشِهِ وَهُوَ دَانٍ بِعِلْمِهِ مِنْ خَلْقِهِ 2. Allah itu Mahatinggi di atas Arsy-Nya. Allah itu dekat pada hamba-Nya dengan ilmu-Nya. Allah itu Al-Mani’ dan Ar-Rafi’ Allah itu Al-Manii’, mani’ itu artinya mencegah atau kuat, berarti tidak ada yang dapat mengalahkan Allah. Ar-Rafi’ itu artinya tinggi, mulia kedudukannya. Adapun dalil khusus untuk penetapan nama Al-Manii’ dan Ar-Rafii’, kami belum mengetahuinya, wallahu a’lam. Namun Al-Manii’ mendekati nama Allah Al-Aziz, yaitu Yang Mahakuat Yang Mahaperkasa, tidak ada yang bisa mengalahkan. Sedangkan Ar-Rafii’ mendekati nama Allah Al-Ali yang dibahas berikut ini. Allah itu Mahatinggi Kalimat Imam Al-Muzani membicarakan tentang sifat Allah Al-Uluww Mahatinggi. Bisa juga disebut Al-Ali, Al-A’la, dan Al-Muta’aail. Dalil-dalil yang membicarakan nama Allah Al-Ali ada di delapan tempat. Di antaranya ayat, وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚوَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ “Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” QS. Al-Baqarah 255 ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ “Kuasa Allah yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah Tuhan Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” QS. Al-Hajj 62 ذَٰلِكُمْ بِأَنَّهُ إِذَا دُعِيَ اللَّهُ وَحْدَهُ كَفَرْتُمْۖوَإِنْ يُشْرَكْ بِهِ تُؤْمِنُوا ۚفَالْحُكْمُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْكَبِيرِ “Yang demikian itu adalah karena kamu kafir apabila Allah saja disembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan sekarang ini adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” QS. Al-Mu’min 12 Contoh dengan nama Allah Al-A’laa, seperti dalam firman Allah, سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى “Sucikanlah nama Rabbmu Yang Maha Tinggi.” QS. Al-A’laa 1 إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ “tetapi dia memberikan itu semata-mata karena mencari keridhaan Rabbnya yang Maha Tinggi.” QS. Al-Lail 20 Nama Allah Al-Muta’aali terdapat dalam ayat, عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ “Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.” QS. Ar-Ra’du 9 Arti Allah Mahatinggi Al-Baghawi dalam kitab tafsirnya mengatakan bahwa Allah itu Mahatinggi di atas segala sesuatu. As-Sa’di dalam kitab tafsirnya menyatakan bahwa yang dimaksud Al-Uluww adalah Mahatinggi secara mutlak dari berbagai macam sisi yaitu mencakup Allah itu Mahatinggi secara dzat, yaitu Allah berada di atas seluruh makhluk-Nya. Allah itu Mahatinggi dari kemuliaan dan sifat-Nya, yaitu tidak ada yang semisal dengan Allah. Allah itu Mahatinggi dari sisi al-qahr, yaitu tidak ada yang dapat mengalahkan Allah, semua bergerak dengan izin Allah, semua yang terjadi dengan kehendak Allah. Ada Seribu Dalil Pendukung Ahmad bin Abdul Halim Al-Harrani yang dikenal dengan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, قَالَ بَعْضُ أَكَابِرِ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ فِي الْقُرْآنِ ” أَلْفُ دَلِيلٍ ” أَوْ أَزْيَدُ تَدُلُّ عَلَى أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى عَالٍ عَلَى الْخَلْقِ وَأَنَّهُ فَوْقَ عِبَادِهِ . وَقَالَ غَيْرُهُ فِيهِ ” ثَلَاثُمِائَةِ ” دَلِيلٍ تَدُلُّ عَلَى ذَلِكَ “Sebagian ulama besar Syafi’iyah mengatakan bahwa dalam Al-Qur’an ada seribu dalil atau lebih yang menunjukkan Allah itu berada di ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya. Sebagian mereka lagi mengatakan ada tiga ratus dalil yang menunjukkan hal ini.” Majmu’ah Al-Fatawa, 5121 Ada Ijmak, Kata Sepakat Ulama Abdurrahman bin Abi Hatim berkata, ayahku menceritakan kepada kami, ia berkata aku diceritakan dari Sa’id bin Amir Adh-Dhuba’i bahwa ia berbicara mengenai Jahmiyah. Beliau berkata, الجَهْمِيَّةُ فَقَالَ هُمْ شَرُّ قَوْلًا مِنَ اليَهُوْدِ وَالنَّصَارَى قَدْ إِجْتَمَعَ اليَهُوْدُ وَالنَّصَارَى وَأَهْلُ الأَدْيَانِ مَعَ المُسْلِمِيْنَ عَلَى أَنَّ اللهَ عَزَّوَجَلَّ عَلَى العَرْشِ وَقاَلُوا هُمْ لَيْسَ عَلَى شَيْءٍ “Jahmiyah lebih jelek dari Yahudi dan Nashrani. Telah diketahui bahwa Yahudi dan Nashrani serta agama lainnya bersama kaum muslimin bersepakat bahwa Allah azza wa jalla menetap tinggi di atas Arsy. Sedangkan Jahmiyah, mereka katakan bahwa Allah tidak di atas sesuatu pun.” Lihat Mukhtashar Al-Uluw, hlm. 168 Yang namanya ijmak atau kata sepakat ulama seperti yang kami nukilkan sudah menjadi dalil kuat bahwa Allah berada di atas Arsy-Nya, menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya. Siapa yang menyelisihi akidah ini, dialah yang keliru. Karena disebutkan dalam hadits, إِنَّ أُمَّتِى لَا تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ “Sesungguhnya umatku tidak akan mungkin bersepakat dalam kesesatan.” HR. Ibnu Majah, no. 3950 Masih berlanjut bahasan ini pada edisi selanjutnya. Moga Allah beri taufik dan hidayah. Referensi An–Nahju Al-Asma’ fi Syarh Asma’ Allah Al-Husna. Cetakan keenam, Tahun 1436 H. Dr. Muhammad Al-Hamud An-Najdi. Penerbit Maktabah Al-Imam Adz-Dzahabi. Fiqh Al-Asma’ Al-Husna. Cetakan pertama, Tahun 1436 H. Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr. Penerbit Ad-Duror Al-Almiyyah. Mukhtashar Al-Uluw li Adz-Dzahabiy. Cetakan kedua, 1412 H. Tahqiq Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Penerbit Al-Maktab Al-Islamiy. Syarh As-Sunnah. Cetakan kedua, Tahun 1432 H. Imam Al-Muzani. Ta’liq Dr. Jamal Azzun. Penerbit Maktabah Dar Al-Minhaj. — Diselesaikan di Pesantren Darush Sholihin, Selasa sore, 21 Shafar 1440 H Oleh Muhammad Abduh Tuasikal Artikeld2T0w. 282 471 139 408 474 86 44 173 308