Kotapompiii terletak digaris laut Mediterania, dekat kota Naples (Neapolis) di Italias Selatan. Pompeii adalah kota besar dan ramai semasa
The Qur'an is a holy book that is always interesting to be examined from all sides from the beauty of the language used to the contained meaning; from the form of writing to the variety of readings; including some matters related to the subject matter of the Qur'an. All these aspects if examined in depth, will lead us to the conclusion that the Qur'an is a miracle, as well as prove that the risks of Muhammad Saw is true. One of the main content of the Qur'an is the stories. Judging from the time of occurrence, the stories can be divided into three categories. First, the stories of previous prophets that were so difficult for historians to uncover, as the 'A> d and Thamu> d and the city of Iram they were proud of; the story of Pharaoh and his destruction and the power of Alla> h to immortalize his body; story of As}h}a>b al-Kahf and so forth. Second, the notice of the Messenger of Allah concerning the state of his people, including the conspiracy of the unbelievers and the munafiq who were about to kill him. Third, the news about something that will happen like preaching about the victory of the Muslims in the war badar, victory of the army of Rum on Persi also the news about the coming of Judgment Day and human condition at that time. The truth of the stories is certain. It became one amongst the evidence of miracles. In addition, the presenting of these stories is packed with beautiful language with high literary value, thus further strengthening the miracles of the Qur'an and proving that it really comes from Allah Swt, not Muhammad's engineering. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 25QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017KISAH-KISAH QAṢAṢ DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF I’JĀZAqidatur RofiqohSTAI Al-Khozini Buduran Sidoarjoemail aqidatur Qur’an is a holy book that is always interesting to be examined from all sides from the beauty of the language used to the contained meaning; from the form of writing to the variety of readings; including some matters related to the subject matter of the Qur’an. All these aspects if examined in depth, will lead us to the conclusion that the Qur’an is a miracle, as well as prove that the risks of Muhammad Saw is true. One of the main content of the Qur’an is the stories. Judging from the time of occurrence, the stories can be divided into three categories. First, the stories of previous prophets that were so difficult for historians             Second, the notice of the Messenger of Allah concerning the state of his people, including the conspiracy of the unbelievers and the munafiq who were about to kill him. Third, the news about something that will happen like preaching about the victory of the Muslims in the war badar, victory of the army of Rum on Persi also the news about the coming of Judgment Day and human condition at that time. The truth of the stories is certain. It became one amongst the evidence of miracles. In addition, the presenting of these stories is packed with beautiful language with high literary value, thus further strengthening the miracles of the Qur’an and proving that it really comes from Allah Swt, not Muhammad’s merupakan obyek yang selalu menarik untuk dikaji dari semua sisinya. Al-Qur’an memiliki pelbagai aspek yang dapat dikaji baik secara universal maupun parsial termasuk yang berkaitan dengan kisah-kisah yang dimuat dalam Al-Qur’an. Kisah-kisah tersebut merupakan satu dari sekian banyak aspek yang membuktikan kemukjizatan Al-Qur’an dan membuktikan kebenaran nubuwwah Rasulullah . Kisah-kisah tersebut memuat beragam permasalahan yang bisa dikaji secara substansial dan diuji kebenarannya berdasarkan fakta-fakta sejarah yang ditemukan. Misalnya kisah kaum      kisah kebinasaan Fir’aun dan penyelamatan Allah terhadap jasadnya sebagai ibrah bagi umat berikutnya. Fakta-fakta –dan atau bukti fisik- yang ditemukan membuktikan kebenaran kisah-yang dimuat dalam Al-Qur’an tersebut. Beberapa diatanra kisah tersebut merupakan sejarah purba yang sangat sulit diungkap kembali secara akurat dalam buku-buku sejarah di dunia ini. Dalam hal ini Al-Qur’an tampil dengan kisah-kisah yang menjadi indikator pendukung bagi para arkeolog untuk melakukan kajian sekaligus pembuktian terhadap kisah-kisah tersebut. Selain mengungkap peristiwa di masa purba, kisah-kisah dalam Al-Qur’an ada yang merupakan pemberitahuan terhadap Rasulullah tentang keadaan kaumnya, juga merupakan pemberitaan tentang sesuatu yang akan terjadi. Hal itu semakin memperkuat kemukjizatan Al-Qur’an yang membuktikan bahwa ia benar-bukan rekayasa dalam Al-Qur’an adalah sebenar-benarnya kisah, karena kisah-kisah tersebut pasti selalu sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Kisah-kisah tersebut juga merupakan kisah-kisah terbaik, karena kisah-STAI Taruna Surabaya 26QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017kisah tersebut mengandung nilai sastra dan makna yang tinggi. Selain itu, kisah-kisah dalam Al-Qur’an juga merupakan kisah-kisah yang paling besar yang terdapat dalam al-Qur’an sangat istimewa dan berkualitas tinggi serta sarat dengan pesan moral. Pada beberapa bagian al- Qur’an menceritakan tentang sekelompok orang beriman, yang menjalani hidup dengan tenang dan bahagia serta anugerah yang diberikan Allah kepada mereka di dunia. Di lain sisi, ada pula kisah tentang seorang atau sekelompok orang durhaka dan kufur akan nikmat yang Allah berikan kepadanya serta bagaimana Allah menurunkan hukuman atas diungkapkannya berbagai kisah tentang kehidupan orang- orang terdahulu dalam al-Qur’an serta konsekuensi dari perbuatan dan perilaku mereka, maka kita dapat mengambil pelajaran dari peristiwa- peristiwa tersebut; sehingga dapat menghindarkan diri dari perbuatan- perbuatan yang tercela dalam menjalani kehidupan sesuai dengan tuntunan al- Qur’an dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh umat yang lalu agar tidak terjadi lagi di masa Terkait dengan kisah yang diungkapkan tentang peristiwa yang akan terjadi maka akan menjadi peringatan untuk kita agar senantiasa produk wahyu, kisah dalam al-Qur’an tentu saja berbeda dengan cerita atau dongen pada umumnya, karena perbedaan karakteristik yang terdapat dalam masing-masing kisah. Ada beberapa kisah yang aksentuasinya terletak pada aspek tertentu dari kehidupan mereka, hubungan antar sesama manusia, antar kelompok dalam kaitannya dengan pemimpin mereka, dan antar bangsa seperti kaum Yahudi dan penduduk Mesir.31       Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an, terj. Abdurahman Assegaf Jakarta Zaman, 2009, hlm. Nashiruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2005, hlm. Ahmad as-Shouwy, et. al, Mukjizat al-Qur’an dan as-Sunnah tentang Iptek Jakarta Gema Insani Press, 2001, hlm. studi Al-Qur’an, kisah-kisah4 tersebut dikenal dengan istilah 5 bentuk jamak dari  Melaui artikel ini, penulis akan menyuguhkan sebuah pembahasan yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar bagaimana tinjauan umum tentang ? apa saja macam-macam dan tujuan  dalam Al-Qur’an? dan bagaiman  ditinjau dengan perspektif 6?QAṢAṢ DALAM DEFINISISecara bahasa,  artinya mencari atau mengikuti jejak .7 juga berarti berita berita yang saling berurutan Al- 8 Sedangkan menurut istilah,  berarti berita-berita mengenai suatu permasalahan dalam masa-masa yang saling berurut-urutan.  Al-Qur’an adalah pemberitaan mengenai ihwal ummat yang telah lalu, nubuwwat kenabian yang terdahulu dan peristiwa-peristiwa yang telah Kisah adalah sebuah cerita tentang kejadian dalam kehidupan seseorang. Lihat Departemen Pendidikan Nasional, KBBI Jakarta Gramedia Pustaka Utama, 20085 Kata merupakan bentuk jamak dari kata  yang berarti mencari atau mengikuti jejak tatabbu’ . Pengertian tersebut berdasarkan QS. Al-Kahfi 64, QS. Al-Qasash 11      yang saling berurutan   sebagaimana firman Allah QS. Ali Imron 62, QS. Yusuf 116 Kata  berasal dari akar kata a’jaza, bentuk masdarnya adalah i’ memiliki beberapa arti, diantaranya melemahkan, yang meniadakan kekuatan atau yang mstahil tertirukan. Lihat Abu Hasan Ahmad ibn Faris, Mu’jam Muqayyis al-Lugat, jilid IV MesirMustafa al-Babi al-Halabi, 1971, Pengertian tersebut berdasarkan QS. Al-Kahfi 64dan       Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an Bogor Pustaka Litera AntarNusa, 2010, hlm. 4358 Pengertian tersebut berdasarkan QS. Ali Imron 62   Juga berdasarkan QS. Yusuf 11   9  27Aqidatur RofiqohQOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017Pengertian tersebut sejalan dengan     adalah pemberitaan al-Qur’an tentang hal ihwal umat yang telah lalu, nubuwat kenabian yang terdahulu dan peristiwa- peristiwa yang telah terjadi. Al-Qur’an banyak mengandung keterangan tentang kejadian masa lalu, sejarah bangsa-bangsa, keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat. Ia menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik dan dua pendapat tersebut dapat kita pahami, bahwa  kisah merupakan pemberitaan tentang keadaan umat terdahulu. Akan tetapi, tidak secara keseluruhan kisah yang disuguhkan dalam Al-Qur’an memuat peristiwa-peristiwa yang dialami oleh umat terdahulu. Ada beberapa kisah yang mengungkapkan kejadian-kejadian di masa Rasulullah    , seperti kisah tentang konspirasi jahat kaum musyrikin untuk membunuh Rasulullah    sallam sewaktu dalam perjalanan pulang dari peperangan Bahkan kisah dalam Al-Qur’an ada yang merupakan informasi tentang peristiwa yang akan datang sebagaimana     Parsi,12 kemenangan umat Islam pada perang Badar13 dan peristiwa seputar hari tetapi, agar pemahaman kita tentang  dapat lebih komprehensif –tanpa menafikan dua pengertian tersebut-, maka dapat ditarik pengertian bahwa merupakan pemberitaan dalam Al-Qur’an tentang ihwal umat terdahulu, peristiwa yang sedang terjadi -pada masa Rasulullah maupun peristiwa di masa yang akan datang. Terkait kisah tentang peristiwa yang akan datang, M. Quraish Shihab mengungkapkan setidaknya ada dua bagian pokok yang 10      membagi dalam tiga kagegori kisah para nabi, kisah umat terdahulu dan kisah yang terjadi pada   , hlm. 43611 QS. Al-Taubah 7412 13 menjelaskan hal tersebut. Pertama, peristiwa yang telah terjadi setelah al-Qur’an menginformasikan akan kejadiannya, seperti kisah tentang kemenangan bangsa Romawi atas Persia pada masa sekitar 9 tahun sebelum kejadiannya. Kedua, peristiwa masa mendatang yang belum terjadi dalam kehidupan manusia, seperti penjelasan al-Qur’an tentang hadirnya seekor “binatang” yang dapat berbicara menjelang kiamat14QAṢAṢ AL-QUR’ĀN KARAKTERISTIK, TUJUAN DAN HIKMAHBeberapa karakteristik yang dapat ditemui secara mendasar adalah bahwa kisah-kisah yang ada dalam al-Qur’an tidak diceritakan secara runtut kronologis dan gamblang, namun terkadang ada juga yang diceritakan secara panjang lebar. Disamping itu, terkadang beberapa kisah disajikan secara berulang-ulang dan dikemukakan dalam berbagai bentuk yang Affani mengemukakan bahwa gaya berkisah al-Quran taqshish al-Quran concern pada tujuan tersirat untuk memberikan petunjuk moral, peringatan, hikmah dan terutama ajaran tauhid. Kisah yang ditampilkan oleh al-Quran bukan untuk mengungkapkan data-data faktual dalam kisah-kisah itu melainkan menyampaikan hikmah-hikmah yang dapat memperkokoh dakwah Islamiyah. Selebihnya, yang berhubungan dengan konteks utuh kisah, diperlukan telaah kesejarahan melalui buku-buku sejarah atau kitab-kitab tafsir, termasuk dalam hal pembuktian sejarah, diperlukan penelitian lebih lanjut melalui pendekatan sejarah atau ilmu yang bukan kitab sejarah. Oleh karena itu, pengungkapan sejarah di dalamnya tidak 14 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an Bandung Mizam, 1992, hlm. Muhammad Chirzin, Al Qur’an & Ulumul Qur’an Yogyakarta Dhana Bhakti Prima Yasa, 1998, hlm. Syukron Affani, Rekonstruksi Kisah Nabi Musa dalam al-Quran Studi Perbandingan dengan Perjanjian Lama. Al-Ihkam Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 2017, hlm. 170-196. 28QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017sedetail buku-buku sejarah. Kisah-kisah di dalam al-Qur’an adalah kisah nyata dan bukan fiktif, tidak didasarkan pada khayalan semata yang jauh dari realitas. Melalui penelitian, beberapa kisah dapat ditelusuri jejak sejarahnya berdasarkan kacamata keilmuan modern. Misalnya situs-situs sejarah bangsa Iran yang       󰆄  sebagai kota-kota Palin, Sodom dan Gomorah Atau temuan-temuan seputar mummi Ramses II yang disinyalir sebagai Fir’aun yang tenggelam ketika mengejar nabi Musa. Namun demikian, ada beberapa kisah yang sangat sulit dilacak nilai historinya seperti peristiwa Isra’ Mi’raj dan kisah Ratu Saba’. Oleh karena itu,    󰆄  ada yang historis, ada juga yang tetapi, perlu dipahami bahwa ada karakter khusus kisah dalam al-Qur’an, yaitu al-Qur’an selalu menggunakan term  untuk menunjukkan bahwa kisah yang dimuat merupakan kebenaran dan tidak mengandung kemungkinan salah atau dusta. Kisah dalam al-Qur’an bukan seperti tuduhan sebagian kaum orientalis yang mengatakan bahwa dalam al-Qur’an terdapat kisah yang tidak cocok dengan fakta sejarah, atau bagi yang mengatakan bahwa kisah- kisah tersebut adalah karangan nabi Muhammad bukan turun dari Allah   . Kisah dalam al-Qur’an semuanya merupakan cerita yang benar-benar terjadi, bukan cerita fiktif. Bukan juga sebatas Hal itu dipastikan oleh al-Quran dalam surat Ali Imron ayat 62.   Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah; dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana17 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an Bandung Mizam, 1992, hlm. Anshori, Ulumul Qur’an Kaidah-Kaidah Memahami Firman Tuhan Jakarta Rajawali Pers, 2013, hlm. dalam al-Qur’an, telah dikemas dengan bahasa yang indah dengan nilai sastra yang tinggi dan muatan yang dalam dan luas. Hal itu, pasti dengan tujuan yang mulia, yaitu menyeru umat nabi Muhammad    ke jalan yang benar demi keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat. Secara umum tujuan pengungkapan kisah dalam al-Qur’an dalam dibagi dalam dua kategori, yaitu tujuan pokok dan tujuan     oleh Nashirudin Baidan, tujuan pokok  ialah merealisikan tujuan umum yang termuat di dalam al-Qur’an kepada tujuan khusus  dapat diuraikan sebagai Menjelaskan dasar-dasar dakwah agama Allah dan menerangkan pokok-pokok akidah, syariat dan akhlak yang disampaikan oleh para Untuk menetapkan bahwa nabi Muhammad      benar-benar menerima wahyu dari Allah bukan berasal dari orang-orang ahli kitab seperti Yahudi dan Nasrani. Sejarah tidak pernah mencatat bahwa nabi pernah belajar kepada Mengokohkan hati Rasul dan hati umat Muhammad dalam beragama dengan agama Allah dan menguatkan kepercayaan para Mu’min tentang datangnya pertolongan Allah dan hancurnya Mengabadikan usaha-usaha para Nabi-Nabi dan pernyataan bahwa para Nabi-Nabi dahulu adalah benar. 5. Memperlihatkan kebenaran Nabi     sallam dalam dakwanya dengan dapat menerangkan keadaan umat yang telah Nashiruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir 20 21 Allah telah menceritakan hal ihwal para nabi terdahulu berikut kaumnya setidaknya dengan dua tujuan 1 meneguhkan dan menenangkan hati        sahabat; 2 memberikan pendidikan akhlak yang membawa seseorang ke jalan keberuntungan. Lihat  29Aqidatur RofiqohQOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 20176. Menyingkap kebohongan ahlul kitab yang telah menyembunyikan isi kitab mereka yang masih A. Khalafullah,23 memberikan pandangan yang berbeda mengenai tujuan   󰆄  berupa prinsip-prinsip akidah, moral, perilaku, maupun tuntunan ibadah tidak dapat dikatakan      󰆄Karena menurutnya, hal-hal semacam itu sudah menjadi bagian yang tidak bisa lepas dari kisah itu sendiri, baik kisah agama maupun bukan, tertulis maupun secara lisan. Ia menjelaskan       󰆄setidaknya ada tiga, yaitu1. Tujuan utama dan terutama menurut 󰆄    tekanan jiwa para nabi dan orang-orang yang beriman. Adakalanya beban jiwa dan tekanan jiwa sangat berat, penyebabnya adalah perkataan orang-orang musyrik, perilaku mereka, serta sikap mereka yang suka    alayhi wa sallama sebagaimana firman-Nya           Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, janganlah kamu bersedih hati, karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat AllahAdapun beberapa hikmah di balik kisah-kisah di dalam Al-Qur’an tersebut, di antaranya2. Menjadi pelajaran bagi umat manusia. Pertama, pelajaran tentang kekuasaan Allah untuk menakdirkan sesuai apa yang dikehendaki-Nya, serta menunjukkan azab 22 QS. Ali Imron 9323 Muhammad A. Khalafullah, Al-Qur’an Bukan Kitab Sejarah Seni, Sastra dan Moralitas dalam Kisah-Kisah al-Qur’an, terj. Zuhairi Misrawi dan Anis Maftukhin Jakarta Paramadina, 2002, hlm. 156-179dan siksaan untuk yang sombong, angkuh, dan pembangkang terhadap kebenaran yang bawa oleh utusan-Nya. Misalnya kisah tentang kaum nabi Nuh  , Allah mengisahkan banjir bandang yang menenggelamkan seluruh permukaan bumi, sehingga tidak ada yang selamat kecuali mereka yang beriman. Kedua, pelajaran bahwa misi agama yang dibawa oleh para nabi sejak dahulu sampai yang terakhir nabi Muhammad adalah sama, yakni mengesakan Allah   Jika nabi Muhammad menyeru umatnya untuk menyembah Allah, maka begitu pula dengan para nabi Terdapat pula beberapa peristiwa yang mengandung pelajaran dari apa yang dialami oleh para pelaku sejarah dalam kisah tersebut. Seperti kisah Maryam, Luqman, seorang yang melewati sebuah kampung yang telah kosong dari penghuninya, Dzulqarnain, Qaaruun, pemuda Al-Kahfi, tentara gajah, orang-orang yang dilemparkan ke dalam parit api dan kisah-kisah lainnya. 4. Kisah-kisah yang terjadi pada zaman Nabi shallallahu alaihi wa sallam, misalnya kisah       Lahab dan lain-lainnya. Pada kategori ini,  bertujuan membimbing Rasulullah dan mengawal risalah kenabian beliau sekaligus menjadi bagian mukjizat beliau. Juga merupakan bukti atas kebenaran risalah yang dibawa Rasulullah alayhi wa sallama, karena hanya Allah sajalah yang mengetahui kisah umat-umat terdahulu 5. Penjelasan tentang kemahaadilan Allah yang menjatuhkan hukuman bagi orang-orang yang Penjelasan tentang karunia Allah yang memberi balasan baik bagi orang-orang yang beriman. 24 25 26  30QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 20177. Hiburan bagi Nabi shallallahu alaihi wa sallam atas penderitaan yang beliau alami karena gangguan orang-orang yang mendustakan beliau. Dasarnya 8. Motivasi bagi kaum mu’minin agar istiqamah di atas keimanan dan untuk meningkatkannya. Karena mereka mengetahui keselamatan orang-orang mu’min terdahulu dan kemenangan yang diraih oleh orang-orang yang diperintahkan untuk 9. Ancaman bagi orang-orang kafir supaya tidak melestarikan Berdasarkan beberapa poin tujuan dan hikmah tersebut, sudah selayaknya bagi kita sebagai umat Muhammad untuk mengambil  dari kisah-kisah yang disajikan al-Qur’an dan menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat membawa kita mengalami nasib yang sama sebagaimana umat- umat terdahulu. Dan sepantasnya kita meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua kisah tersebut nyata adanya. Menurut Quraish Shihab, sangat mengherankan Jika ada yang menolak kisah dalam al-Qur’an hanya karena ada beberapa kisah yang sulit diterima oleh akal manusia. Kenyataannya, di masa ini banyak penelitian arkeologi yang dapat membuktikan kebenarannya. Meskipun belum semuanya, tidak menutup kemungkinan bahwa akan muncul bukti-bukti baru di masa yang akan datang karena pada hakikatnya meskipun informasi kisah dalam al-Qur’an belum bisa dibuktikan semuanya, namun belum ada satupun bukti QAṢAṢ DAN HIKMAH PENGULANGANNYANasarudin Baidan mengemukakan bahwha pengulangan beberapa kisah dalam al-Qur’an memang tidak dapat dibantah, bahkan ada beberapa kisah yang sering di ulang sampai tigapuluh kali dan terdapat dalam 44 surat, 27 28 QS. Muhammad1029 Shihab, Mukjizat al-Qur’an., hlm. kisah nabi Musa dan Fir’aun. Namun demikian, menurut Nashiruddin Baidan, pengulangan tersebut hanya terletak pada nama pelaku tokoh seperti Nuh, Musa, Fir’aun, dan sebagainya; sedangkan isi atau materi yang diuangkapkan dalam setiap pengulangan berbeda. Maka dari itu, meskipun secara lahiriah tampak suatu kisah berulang, namun pada hakikatnya bukan berulang melainkan semacam kisah beberapa hikmahnya menurut al-31 adalah sebagai berikut1. Menjelaskan ke-balaghah 󰆄dalam tingkat yang paling tinggi. Salah satu karakteristik balaghah adalah mengungkap suatu makna dalam bentuk yang berbeda-beda. Karena setiap kisah yang di ulang diuangkapkan di setiap tempat dengan gaya uslub dan pola yang berbeda-beda sehingga tidak membuat bosan yang membacanya. Hal semacam ini tidak akan ditemukan di dalam bacaan yang   󰆄Sebab mengemukakan suatu makna dalam berbagai bentuk susunan kalimat yang dalam satu bentuknyapun tidak dapat ditandingi oleh orang Memberikan perhatian yang besar terhadap kisah tersebut agar pesan- pesannya lebih mantab dan melekat dalam jiwa. Hal ini karena pengulangan merupakan salah satu cara untuk mengukuhkan dan berindikasi terhadapat besarnya Perbedaan tujuan dari kisah yang disampaikan. Hal itu dikarenakan terkadang suatu makna di suatu tempat, sesuai tuntutan DALAM AL-QUR’AN MENJADI BUKTI KITAB ALLAH ADALAH MU’JIZATAl-Qur’an adalah Kalam Allah  yang diturunkan kepada Nabi Muhammad      sebagai risalah Allah Yang Maha Agung dan berperan menjadi 30 Baidan, Wawasan Baru31    Studi hlm. 437. 31Aqidatur RofiqohQOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017pedoman dan memberi peringatan kepada seluruh umat manusia. Diturunkannya Al-Qur’an kepada Rasulullah   wa sallama merupakan mukjizat yang paling besar dan istimewa, komprehensif serta sesuai bagi semua tempat dan keadaan sampai akhir zaman. diturunkannya Al-Qur’an juga bermakna penyempurnaan seluruh risalah atau kitab-kitab terdahulu, karena segala-galanya sudah terkandung di dalam Al-Qur’ Al-Qur’an di tengah-tengah masyarakat Arab Jahiliyah yang kaya dengan seni sastra Arab dan terkenal dengan ketinggian bahasanya telah dilumpuhkan oleh ketinggian ilmu, mukjizat dan segala keistimewaan yang ada di dalam Al-Qur’an. Allah menantang masyarakat Arab dan seluruh makhluk di dunia untuk membuat semisal Al-Qur’an sebanyak sepuluh surah kemudian satu surah, namun semuanya tidak mampu menandingi kehebatan Kalam Allah ini. Pernyataan-pernyataan yang terkandung di dalam Al-Qur’an adalah mukjizat yang akan kekal hingga hari Kiamat, meliputi perkara akidah, syariah, akhlak, perkara-perkara gaib, sejarah nabi-nabi, asal-usul manusia, fenomena alam semesta dan lain sebagainya. Kemukjizatan Al-Qur’an ini menjadi satu bukti yang cukup ampuh untuk menandingi pelbagai macam perbandingan, sekaligus membenarkan kerasulan Nabi Muhammad   wa sallama dan menetapkan keyakinan bahwa Al-Qur’an bukan kalam Nabi atau manusia, melainkan kalam Tuhan Yang Maha kemukjizatan Al-Qur’an yang di dalamnya terkandung banyak rahasia untuk dikaji dan dihayati oleh seluruh umat pada hari ini. Pedoman dan pengajaran yang ditunjukkan oleh Al-Qur’an agar menjadi cahaya petunjuk yang akan menerangi perjalanan hidup manusia menuju keridhaan Kemukjizatan Al-Qur’an dari Aspek Pengungkapan Kisah Peristiwa Masa LampauBanyak hal dari kisah masa lampau yang diketahui, tidak nyata atau tersembunyi. Ada banyak hal yang tidak diketahui oleh manusia dalam kehidupan ini, misalnya bagaimana kisah umat terdahulu dan bagaimana keadaan seseorang atau sebuah negeri pada masa yang akan datang, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan pertanyaan kapan ajal tiba atau kapan kiamat datang. Al-Quran dengan bahasanya yang indah mengungkapkan beragam kisah-kisah yang gaib, baik yang berkaitan dengan kejadian masa lampau yang tidak diketahui lagi oleh manusia karena masanya yang demikian lama dan mengungkapkan juga peristiwa masa kini atau masa datang yang belum diketahui oleh manusia. Peristiwa gaib pada masa lampau yang diungkapkan dalam Al-Qur’an lebih banyak mengisahkan para nabi terdahulu berikut umatnya yang berjaya dengan keimanannya dan hancur karena kekufurannya. Misalnya kisah tentang nabi Yusuf alahi  Kisah ini terdapat di dalam surah Yusuf yang ayat 4 sampai ayat 110. Kisah ini merupakan kisah terpanjang yang diceritakan di dalam Al-Qur’an dalam satu surah. Hampir keseluruhan surah ini menceritakan kisah Nabi Yusuf yang telah mengalami pelbagai penderitaan dan menempuh pelbagai cobaan tetapi akhirnya selamat dan sejahtera dengan keberkatan sifat sabar, jujur dan iman yang kuat kepada Allah Al-Quran mengisahkan perjalanan hidup nabi Yusuf dari kecil hingga pengutusannya sebagai seorang rasul. Lika-liku perjalanan kehidupan Nabi Yusuf penuh dengan nilai akhlak tinggi. Awal kisah dimulai dari kecil ketika dia bermimpi melihat matahari, bulan dan 11 bintang bersujud Mimpi yang ditakwili oleh nabi Ya’qub sebagai pertanda karunia besar dan ilmu dari Allah untuk Cobaan pertama ketika saudara-saudaranya memasukannya kedalam 32 Yusuf 433 M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an Jakarta Zaman, 2009, hlm. Cerita tentang mimpi Yusuf telah memberikan efek kecintaan ayahnya semakin tinggi. Saudara-saudaranya yang lain merasakan betul bahwa ayah mereka lebih mengutamakan dan memerhatikan 32QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017Kemudian dia ditemukan oleh para musafir dan membawanya ke kota sebagai seorang budak, dan dia dijual ke  sini perjalanan baru dimulai, dan cobaan terbesar ketika Zulaikha menggoda untuk melayaninya. Disini Yusuf menolak karena tanda yang diberikan Allah kepadanya, hingga pada akhirnya hal itu diketahui oleh al- dan keputusan  menyebabkan dia masuk penjara. Dan ketika berada dipenjara menjadi titik balik kehidupan Nabi Yusuf. Ketika raja Mesir bermimpi dan Nabi Yusuf mampu menta’birkan mimpinya sehingga Nabi Yusuf diangkat sebagai seorang pembesar Mesir Bendahara negara. Ketika masa kekeringan disitulah drama bertemunya Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya dimulai. Mulai dari saudara meminta bahan makanan ke Nabi Yusuf hingga pada peristiwa siasat penahanan Bunyamin. Hingga pada akhirnya pengakuan Nabi Yusuf kepada para saudaranya tentang jatidirinya. Kisah ini berakhir dengan doa Nabi Yusuf sebagaimana firman Allah dalam surah Yusuf ayat 101.                       Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku menyergap Yusuf. Serigala itu membawa jasad Yusuf kami hanya mendapatkan bajunya yang berlumuran darah. Hakikatnya, Yakub mengetahui tipu daya mereka dan mengetahui apa yang telah mereka lakukan. Ia juga mengetahui bahwa Allah memiliki kehendak lain untuk putranya. Karena itu Yakub berkata, Kalian telah mengisi diri dengan kelicikan. Kedengkian telah membisikkan keburukan kepada kalian. Meskipun demikian, aku akan tetap bersabar dan terus bersabar, hingga apa yang selarna ini kalian sembunyikan akan terlihat dan kalian mendapatkan balasan atas tipu daya kalian. Hanya kepada Allah aku memohon pertolongan dari apa yang kalian ceritakan. Lihat M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an, hlm. 16035 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an Jakarta Lentera Hati, 2004, hlm. bersaudara itu dibanding mereka. Keduanya memiliki kedudukan istimewa di mata Yakub. Meskipun Yakub berusaha menyembunyikan perhatiannya, mereka tetap merasakan parlakuan yang berbeda antara kepada Yusuf dan Bunyamin dan kepada mereka. Akhirnya mereka berkumpul untuk menentukan jalan apa yang akan diambil agar mereka mendapatkan rasa cinta dan kasih sayang yang selama ini didapat oleh Yusuf. Salah satu diantara mereka berkata, kenapa kasih sayang yang diberikan kepada Yusuf berbeda dari pada yang mereka terima, padahal mereka adalah tulung punggung keluarga dan lebih kuat dan lebih matang. Dan saudara yang lain juga berpendapat, jika masalah ini kita tanyakan kepada ayah maka kita tidak akan menemukan jawaban yang dapat memuaskan kita. Agar Yusuf dapat pergi dari kehidupan ayah maka kita harus membunuh Yusuf. Dengan cara kita membawanya kepadang pasir yang jauh hingga ia dimakan binatang buas atau terkubur badai pasir. Saudaranya yang lain, Yahuda yang wawasannya paling luas dan wataknya paling keras berkata, Kita adalah anak-anak Yakub sang rasul, cucu-cucu Ibrahim . Kita punya akal dan agama. Pembunuhan tidak dibenarkan oleh agama maupun akal. Syariat jelas-jelas melarangnya. Dan sebenarnya, Yusuf sendiri tidak bersalah. Ia tidak melakukan dosa dan kesalahan apapun yang membuatnya pantas dibunuh. Narnun, jika kalian bersepakat menyingkirkannya, kita dapat melemparkannya ke sumur yang dalam, yaitu sumur yang terletak di dekat Baitul Maqdis. Mudah-mudahan       perjalanan, yang akan membawanya ke mana pun mereka pergi. Dengan cara itu, kita dapat meraih tujuan kita, yaitu menjauhkan Yusuf dari sisi ayah tanpa harus membunuhnya. Akhirnya mereka pergi membawa Yusuf. Mereka menempuh perjalanan menuju sumur di kawasan Baitul Maqdis. Setibanya di pinggir sumur, mereka melepaskan pakaian Yusuf, lalu melemparkan tubuhnya ke dalam sumur. Setelah membuang Yusuf di sumur itu, mereka pulang pada waktu Isya’. Mereka telah mempersiapkan kata dan juga bukti untuk mengelabuhi ayahnya. Setibanya di hadapan Yakub, mereka berpura-pura menangis untuk lebih meyakinkan bahwa mereka tidak sedang berdusta. Mereka menemui Yakub sambil membawa baju Yusuf yang bersimbah darah. Mereka berkata, Ayah, apa yang engkau khawatirkan ternyata terjadi pada Yusuf. Kami membawa Yusuf dan terus mengawasi serta melindunginya. Namun ketika menggembalakan kambing, kami meninggalkan Yusuf di tempat perbekalan dan tanpa kita sadari sudah ada serigala yang yang mengintai dan 33Aqidatur RofiqohQOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017sebahagian ta´bir mimpi. Ya Tuhan Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang salehContoh lain adalah kisah tentang kaum kepada mereka Nabi Shaleh dan Hud. Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menguraikan tentang kedua kaum ini, baik dari segi kemampuan dan kekuatan mereka, termasuk kedurhakaan dan pembangkangan mereka terhadap Allah dan utusan-Nya. Mereka akhirnya dihancurkan oleh Allah dengan gempa dan angin ribut yang sangat dingin dan  yang memiliki kemampuan luar biasa sehingga mereka mampu membangun kota Iram dengan tiang-tiang yang tinggi, sehingga belum pernah ada ummat yang dapat membuat bangunan sehebat dan seindah Secara ilmiah, kisah tersebut telah terbukti kebenarannya. Pada tahun 1834 ditemukan –di dalam tanah yang berlokasi di Hisn Al-Ghurab, dekat kota Aden di Yaman- sebuah naskah bertuliskan aksara Arab lama Hymarite yang menunjukkan nama nabi Hud. Dalam naskah tersebut antara lain tertulis “Kami memerintah dengan menggunakan hokum Hud”. Selanjutnya    arkeologi dan dari hasil analisis pada 1980 ditemukan informasi dari salah satu lempeng tentang adanya kota yang disebut “Shamutu, Ad dan Iram”. Menurut Prof. Pettinato, nama-nama tersebut adalah sebagaimana tersebut dalam surah keberadaan kota Iram juga telah dibuktikan melalui ekspedisi Nicholas Clapp di Gurun Arabia Selatan pada 1992. Pada ekspedisi tersebut Clapp bersama beberapa ahli telah menemukan bangunan segi delapan dengan dinding-dinding dan menara-menara yang tinggi, mencapai sekitar sembilan meter. Kota Iram adalah kota yang dibangun oleh Shaddad bin Ud, sebuah kota yang sangat indah 36 37 dan ketika itu bernama Ubhun. Akan tetapi, Allah mengubur kota itu dengan longsoran padang pasir bersama dengan kedurhakaan adalah kisah Firaun dan perlakuannya yang mengingkari perintah Allah   . Musa dan Harun diperintahkan oleh Allah agar berbicara dengan lemah-lembut agar Firaun bersedia mengikuti ajakan Allah menjamin Musa dan Harun dengan pertolonganNya sehingga keduanya tidak perlu kuatir menghadapi Firaun. Atas nama Rasul Allah, keduanya menghadap Firaun dan segera meminta agar bani Israel dibebaskan dari belenggu itu tidak sesuai yang diharapkan Firaun. Musa yang pernah diasuhnya dan kini berdiri untuk menentangnya. Firaun menganggap Musa tidak tahu balas budi. Namun, Musa tidak menyesal sebab menurutnya, apa yang terjadi pada masa lalunya adalah kecelakaan dan kekhilafannya. Ketika Firaun bertanya siapakah Tuhan Musa dan Harun. Musa menjawab, “Tuhan kami ialah Tuhan yang telah menciptakan alam raya ini lengkap dengan isi dan aturannya.” Firaun tergelak dan berteriak kepada orang-orang sekelilingnya. Firaun menanggapi dengan angkuh, “Wahai kaumku, tidak ada Tuhan bagimu selain aku. Haman! bakarlah untukku tanah liat, kemudian buatkan bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa. Aku benar-benar yakin bahwa dia pendusta.” Musa tetap mempersuasi Firaun agar beriman kepada Firaun tetap tidak beriman, bahkan mengancam Musa. Nabi Musa terus berupaya meyakinkan Firaun dengan bukti-bukti mukjizat. Namun, Firaun tetap tidak bergeming. Bahkan Firaun menuduh Musa hendak melakukan tindakan kudeta terhadap Firaun. Firaun tidak mau kehilangan muka dan menantang Musa menentukan waktu untuk menggelar adu kekuatan antara Musa dengan Firaun. Musa menerima tantangan M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Quran ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib  34QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017Kemudian Fir’aum memerintahkan para tukang sihir bayaran. Musa menantang ahli-ahli sihir Firaun sekaligus. Para tukang sihir itu mendemonstrasikan kekuatannya berupa tali-tali dan tongkat yang dilemparkan menjadi binatang yang merayap dengan cepat ke arah Musa. Demo itu membuat Musa gentar. Allah menguatkannya untuk maju. Dengan gegas Musa melempar tongkatnya menjadi ular besar yang melahap binatang-binatang sihir azab Allah turun, Fir’aun menjadikannya sebagai alasan untuk menuduh Musa sebagai penyebabnya. Hingga azab berikutnya diturunkan berupa topan, belalang, kutu, katak dan darah. Rupanya bencana ini membawa perubahan sikap. Orang-orang kafir Mesir minta kepada Musa untuk dimohonkan kepada Allah agar bencana itu hilang. Setelah itu mereka akan mematuhi Musa. Tetapi, ketika bencana azab itu dihilangkan, mereka ingkar janji. 39Pengingkaran tersebut terus berlanjut sampai tiba saatnya Allah menunjukkan kuasa-Nya untuk menenggelamkan Fir’an di laut merah. Akan tetapi, Allah tidak menghancurkan jasadnya. Sebaliknya Allah menjadikan jasad Fir’aun tetap utuh agar menjadi perhatian dan pelajaran bagi generasi berikutnya. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Yunus ayat 92.      Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan KamiTermasuk kisah masa lampau adalah kisah  󰆄   dengan menjelaskan bahwa pada awalnya Qarun merupakan kaum nabi Musa yang 39 Syukron Affani, Rekonstruksi Kisah Nabi Musa dalam al-Quran Studi Perbandingan dengan Perjanjian Lama Al-Ihkam Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 2017, hlm. Dalam menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir mengambilkemudian berpindah haluan menjadi seorang pembangkang dan berbuat aniaya kepada kaumnya. Sikapnya yang demikian disebabkan oleh harta kekayaannya. Dimana kekayaannya yang melimpah ruah digambarkan oleh Allah swt dengan menyebutkan kunci-kunci gudang penyimpanan hartanya tidak mampu dipikul oleh sejumlah orang yang cara Qarun memperoleh harta yang melimpah ruah tersebut, ada berbagai ragam pendapat yang dikemukakan oleh para mufasir. Ada yang mengatakan bahwa dulunya ia Qarun bekerja kepada Fir’aun untuk menangani  󰆄   bertindak aniaya terhadap mereka. Ada juga yang mengatakan bahwa ia menemukan salah   󰆄   “Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, ia adalah anak pamannya”. Riwayat ini bersumber dari Ibnu Abbas, namun juga dikemukakan oleh Ibrahim an-Nakha’i, Abdullah bin al-Harits bin Naufal, Simak bin Harb, Qatadah, Malik bin Dinar, Ibnu Juraij dan beberapa ulama lainnya, mereka berpendapat bahwa Qarun adalah anak dari pamannya nabi Musa as. Lihat Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar       󰆄  hlm. 297. Sedangkan Asy-Syaukani meriwayatkan pendapat Ibnu Ishaq yang mengataan bahwa Qarun adalah paman Musa, maka ia disebut saudara Imran. Keduanya adalah anak orang Samiri dan keluar dari ketaatan terhadap nabi Musa  .      bahwasannya Qarun tidak lain adalah Yashar paman dari garis ayah. Ia mengambil pendapat Rusydi al-Badrawi yang mengatakan bahwa Yashar adalah Qarun itu sendiri. Hal ini berdasarkan kamus kitab suci yang menjelaskan bahwa  adalah nama Ibrani  atau yusyriqu. Lihat Al-Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy-Syaukani, Tafsir Fathul Qadir, terj. Amir Hamzah Fachruddin Jakarta Pustaka Azzam, 2011, VIII, hlm. 523. Namun demikian, Ibnu Jarir mempertegas pendapat yang mengatakan, bahwa “Qarun sepupu nabi Musa adalah pendapat mayoritas ulama”. Dengan ini, beliau juga membantah pendapat Ibnu Ishaq yang mengatakan bahwa Qarun itu adalah paman nabi Musa alayh al-Lihat Ibnu Kathir, Kisah Para Nabi, terj. Dudi Rosyadi Jakarta Timur Pustaka al-Kautsar, 2011, hlm. Yunahar Ilyas, Tafsir Tematis Cakrawala al-Qur’an Yogyakarta Suara Muhammadiyah, 2003, 192. 35Aqidatur RofiqohQOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017satu harta terpendam dari antara harta-harta terpendam nabi Yusuf, pendapat dikemukakan oleh Atha dan dikutip oleh Imam juga beberapa riwayat yang mengatakan, bahwa sebelumnya Qarun adalah seorang hamba yang saleh dan miskin. Ia memohon kepada nabi Musa untuk mendoakannya agar      󰆄 dikabulkan, hingga Qarun menjadi kaya raya. Namun dengan kekayaannya itu, ia enggan membantu fakir miskin, dan bahkan semakin beberapa sejarawan, sebagaimana dijelaskan oleh Hanafi al-Mahlawi, Qarun      󰆄 loyal kepada Fir’aun. Loyalitasnya kepada Fir’aun membuatnya diangkat menjadi mandor kepala pekerja/buruh. Bisa jadi ia telah mengeksploitasi para bawahannya dengan memotong sebagian upah mereka untuk kepentingannya pribadi sehingga kekayaannya meningkat pesat. Ia kemudian berkeinginan membangun sebuah istana, namun tidak diizinkan oleh Fir’aun jika istana tersebut dibangun di samping istana Fir’aun. Terlebih, Qarun juga tidak ingin membangun istana di 󰆄tanah Jasan. Oleh sebab itu Fir’aun memberikan tanah di wilayah Fayoum, kemudian ditepi sungai Fayyum inilah Qarun membangun istananya yang megah dan di dalamnya ia membangun .44 Namun demikian, 42 Asy-Syaukani, Tafsir Fathul Qadir., 52443 Syahruddin El-Fikri, Situs-Situs dalam al-Qur’an Dari Banjir Nuh Hingga Bukit Thursina Jakarta Penerbit Republika, 2010, Al-Mahlawi, Ensiklopedi Situs-Situs., hlm. 131-132. Al- alam ayat tersebut berarti perbendaharaan, atau tempat penyimpanan barang-barang berharga, seperti emas, perak, permata dan beberapa kekayaan lainnya. Meskipun tidak disebutkan secara pasti rekapitulasi kekayaan Qarun, namun Allah mengisyaratkan bahwa kunci-kunci al-      orang, juga berarti orang banyak. Di kalangan mufasir sendiri terjadi perbedaan pendapat dalam memastikan jumlahnya, Mujahid mengatakan satu  kira-kira antara 15-20 orang, Qatadah mengatakanjuga ada beberapa pendapat yang mengatakan peristiwa pembangkangan Qarun terjadi setelah Fir’aun adalah kisah  Beberapa tokoh Yahudi Najran pernah mengutus tiga orang untuk bertanya kepada Rasulullah SAW tentang tiga hal, jika beliau dapat menjawabnya dengan baik, maka ia benar-benar seorang nabi. Kemudian ditambah satu pertanyaan lagi, jika beliau menjawabnya hanya dengan dugaan, maka telah terbukti kebohongan beliau. Tiga hal tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, kisah sekelompok pemuda yang masuk berlindung dan tertidur sekian lama. Berapa jumlah mereka dan siapa atau apa yang bersama mereka. Kedua, kisah Musa  . ketika diperintahkan oleh Allah untuk belajar. Ketiga, kisah seorang penjelajah ke Timur dan Barat. Adapun satu pertanyaan tambahan tersebut adalah tentang kapan kiamat pertanyaan tersebut dijawab oleh Rasulullah SAW melalui wahyu Allah, Al-Quran Surah    menyatakan adanya keterkaitan yang erat antara Al-Qur’an dengan fakta sejarah sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada Rasulullah sallama 47Selain beberapa kisah tersebut, Al-Quran juga menguraikan kisah keteladanan Lukman sebagaimana tersebut dalam surah Luqman ayat 4840 orang, dan orang al-Kalbi mengatakan 12 orang; yaitu sebanyak saudara nabi Yusuf  Lihat Hamka, Tafsir al-Azhar Jakarta Gema Insani, 2015, VI, hlm. Shihab, ., hlm. M. Quraish Shihab, kemukjizatan al-Qur’an, hlm. 20447     Manahil Al-Kairo Dar Al-Hadith, 2001 hlm. 25148 Muhammad Djarot Sensa, Komunikasi Quraniyah Tadabbur untuk Pensucian Jiwa Bandung Pustaka Islamika, 2005 hlm. 84 36QOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 20172. Kemukjizatan Al-Qur’an dari Aspek Kisah Peristiwa yang sedang terjadiSecara umum, informasi tentang cerita peristiwa yang sedang berlaku dibagi dua bagian1. Alam-alam gaib yang wujud tetapi tidak dapat dilihat oleh pandangan mata kasar manusia dan mereka tidak dapat berinteraksi dengan alam tersebut melalui pancaindera yang Konspirasi atau perbutan jahat pihak Musyrikin dan golongan Munafik terhadap Rasulullah     , kaum Muslimin dan juga agama Islam itu sendiri. Al-Qur’an menguraikan rahasia mereka yang berpura-pura Islam pada lahirnya, namun mereka sebenarnya tetap kafir di dalam Al-Qur’an juga telah menguraikan konspirasi jahat untuk membunuh Rasulullah  alayh wa sallama semasa dalam perjalanan pulang dari peperangan 3. Kemukjizatan Al-Qur’an dari Aspek Pengungkapan Kisah tentang Peristiwa yang Akan TerjadiKisah-kisah dalam al-Qur’an terkait peristiwa yang akan terjadi merupakan peristiwa yang benar-benar akan terjadi apabila tiba masanya. Peristiwa-peristiwa yang dikisahkan tersebut hanya dapat diketahui oleh Allah saja dan tidak mungkin bagi akal manusia untuk menanggapi atau mengetahuinya. Rasulullah sendiri pernah menyatakan bahawa beliau tidak mengetahui apa-apa pun mengenai perkara-perkara ghaib melainkan setelah dikhabarkan oleh Allah melalui wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah Al-Qur’an telah memberitakan kemenangan yang akan dicapai oleh umat Islam walaupun pada masa diturunkan ayat yang berkaitan dengan hal tersebut, umat Islam berada pada tahap yang masih lemah, karena Rasulullah   sendiri menerima pelbagai tekanan, begitu juga dengan kaum 49 64-6650 At-Taubah 74Muslimin yang senantiasa disakiti oleh kaum turut menyatakan kemenangan Rasulullah      dalam menghadapi musuh dan membawa dakwah untuk menyatakan kebenaran agama Islam secara syumul. Kemenangan Islam adalah dengan tersebarnya ajaran suci ini ke seluruh pelosok Contoh lain adalah terkait dengan      diturunkan, jumlah kaum Muslimin pada saat itu masih terlalu sedikit serta masih belum memiliki kekuatan yang padu sehingga Umar Al-Khattab merasa heran lalu berkata “Pasukan manakah yang diberitakan al-Qur’an dapat kita kalahkan, sedang kita melindungi diri sendiri saja tidak mampu”.Al-Qur’an juga mengisahkan tentang peristiwa yang terjadi pada abad kelima dan keenam Masehi tentang dua kekuatan adikuasa Romawi yang beragama Kristten dan Persia yang menyembah api. Persaingan antara keduanya guna memperebutkan wilayah dan pengaruh amat keras. Hal itu akhirnya berujung pada peperangan pada 614 M. Berkaitan dengan peperangan tersebut, Allah mewahyukan Surah      menjelaskan tentang azab yang ditimpakan kepada para pembesar Quraisy yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan telah berkali-kali Rasulullah     menyeru mereka agar menerima Islam sebagai pegangan hidup. Namun mereka bukan hanya menolak seruan dakwah tersebut, malahan menentang Rasulullah    sallama PENUTUPSetelah menguraikan materi di atas maka dapat disimpulkan bahwa  –yang dalam bahasa kita disebut dengan kisah-kisah- merupakan pemberitaan Al-Qur’an tentang keadaan dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi pada umat dan para nabi terdahulu. Lebih dari itu, dalam kisah Al-Qur’an juga diungkapkan tentang 51 At-Taubah 32-33 37Aqidatur RofiqohQOF, Volume 1 Nomor 1 Januari 2017sesuatu yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi. Pemaparan kisah-kisah yang lengkap ini, merupakan satu diantara sekian banyak aspek kemukjizatan Al-Qur’an sebagai kitab suci yang benar-benar datang dari Allah  bukan hasil karya Nabi Muhammad    . Pengungkapan kisah tersebut merupakan salah satu metode atau media untuk menjelaskan konsep keimanan, keislaman dan keihsanan. DAFTAR PUSTAKAAffani, Syukron. Rekonstruksi Kisah Nabi Musa dalam al-Quran Studi Perbandingan dengan Perjanjian Lama. Al-Ihkam Jurnal Hukum & Pranata Sosial, Ulumul Qur’an Kaidah-Kaidah Memahami Firman Tuhan. Jakarta Rajawali Pers, Nashiruddin. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2005. Chirzin, Muhammad. Al Qur’an & Ulumul Qur’an. Yogyakarta Dhana Bhakti Prima Yasa, Pendidikan Nasional. KBBI. Jakarta Gramedia Pustaka Utama, Syahruddin. Situs-Situs dalam al-Qur’an Dari Banjir Nuh Hingga Bukit Thursina. Jakarta Penerbit Republika, Tafsir al-Azhar. Jakarta Gema Insani, Faris, Abu Hasan Ahmad. Mu’jam Muqayyis al-Lugat, jilid IV. MesirMustafa al-Babi al-Halabi, Tematis Cakrawala al-Qur’an. Yogyakarta Suara Muhammadiyah, Mawla, M. Ahmad dan Ibrahim, M. Abu al-Fadhl. Buku Induk Kisah-Kisah al-Qur’an. Jakarta Zaman, Ibnu. Tafsir Ibnu Katsir, terj. M. Abdul Ghoffar et. al. Bogor Pustaka Imam Asy-󰆄         Hadith, Muhammad Djarot. Komunikasi Quraniyah Tadabbur untuk Pensucian Jiwa. Bandung Pustaka Islamika, M. Quraish. Membumikan al-Qur’an. Bandung Mizam, Mukjizat Al-Quran ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Gaib. Bandung1998. _______________. Tafsir al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an. Jakarta Lentera Hati, Muhammad bin Ali bin Muhammad al-, Tafsir Fathul Qadir, terj. Amir Hamzah Fachruddin. Jakarta Pustaka Azzam, 2011.Manahil Kairo Dar Al-Hadith, 2001. ... Luqman ordered his son to do good deeds and prevent himself from evil deeds, after he was good, proceed with preaching in the way of Allah by calling for good and prohibiting evil according to his ability Rofiqoh & Ansori, 2017. Amar ma'ruf is related to orders to people to do goodness optimally, as the key to success in life. ...Aan NajibAllah gives intelligence to every human being to understand all the ways of thinking and acting properly and correctly in developing his mindset so that he is able to develop and think clearly to weigh, decide and face things by focusing on the problems faced with brilliant solutions. Spiritual intelligence is still a little empirical research conducted on this type of intelligence. This research is a literature research with descriptive analysis method. This study found that there is a link between spiritual intelligence and a better social life. The form of spiritual intelligence in QS. Luqman [31] 12-19 are as follows Prohibition of shirk, belief in Allah's retribution, commandments of prayer, amar ma'ruf and nahi munkar, commands to be patient, prohibitions being arrogant and lowering one's Nur Hafidz AfifAjeng WidyaningrumThis article aims to know the stories in the Qur'an from the perspective of Islamic education. This research is library research. From this study, it can be concluded that the stories in the Qur'an are an integral part of the content of the Qur'an. The stories in the Qur'an are stories about the ummah, events and, past events whose truth cannot be doubted. The stories in the Qur'an are various. The stories contained in the Qur'an are different from stories or fairy tales in general. This is because the characteristics that exist in the stories of the Qur'an are different from man-made stories or fables. The stories of the Qur'an are inseparable from the educational values contained in it. This aims to be an example uswatun hasanah and a lesson ibrah for as the miracle of The Prophet certainly has excellences that cannot be imitated by mere mortal. One of them is its scientific side of the miracle where al-Quran tells the scientific facts that cannot be understood by the sciences of the era of prophecy and just be proven by technology of modern era. This article revealed the scientific miracle of al-Quran about the life of the ants that includes their characteristics, uniqueness, and communication system with the colony and other animals. It is shown in surah an-Naml verse 18. Therefore, the researchers explained it with three key questions 1 Why does it use collective pronoun ḍamīr jama’ uqalā to refer to the ants? 2 What is the characteristic of the ants? 3 What are the special languages of the ants? The researchers used analytic descriptive method through researching interpretations that are related to the verse, both from classic interpreters or the contemporary ones, especially the scientific interpretations. Arguments were delivered with some explicit explanation from the experts of zoology studies. This research concluded that al-Quran is parallel to recent modern scientific discovery about ants, based on the diction, pronoun usage, and the context. This is the real proof that al-Qur’an is absolute revelation of Allah to the illiterate Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta Pustaka PelajarNashiruddin BaidanBaidan, Nashiruddin. Wawasan Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta Pustaka Pelajar, Qur'an & Ulumul Qur'an. Yogyakarta Dhana Bhakti Prima YasaMuhammad ChirzinChirzin, Muhammad. Al Qur'an & Ulumul Qur'an. Yogyakarta Dhana Bhakti Prima Yasa, dalam al-Qur'an Dari Banjir Nuh Hingga Bukit ThursinaSyahruddin El-FikriEl-Fikri, Syahruddin. Situs-Situs dalam al-Qur'an Dari Banjir Nuh Hingga Bukit Thursina. Jakarta Penerbit Republika, Tematis Cakrawala al-Qur'an. Yogyakarta Suara MuhammadiyahYunahar IlyasIlyas, Tematis Cakrawala al-Qur'an. Yogyakarta Suara Muhammadiyah, Quraniyah Tadabbur untuk Pensucian Jiwa. Bandung Pustaka IslamikaMuhammad SensaDjarotSensa, Muhammad Djarot. Komunikasi Quraniyah Tadabbur untuk Pensucian Jiwa. Bandung Pustaka Islamika, al-Qur'an. Bandung MizamM ShihabQuraishShihab, M. Quraish. Membumikan al-Qur'an. Bandung Mizam, 1992.
MeninggalkanDusta, Diterima Kerja - Cerita kisah cinta penggugah jiwa Meninggalkan Dusta, Diterima Kerja Ada seorang pria berkebangsaan Eropa yang telah memeluk Islam. Dia adalah seorang muslim yang baik Islamnya, jujur dalam tindakannya dan bersemangat untuk menampakkan keIslamannya. Dia bangga dengan Islamnya di hadapan orang-orang kafir.
Kisah Orang Tua Durhaka yang membuat sahabat umar bin khatab marah. Perilaku durhaka ternyata tidak hanya ditujukan kepada seorang anak yang berperilaku buruk, tetapi juga orang tua. Perilaku buruk orang tua bisa menjadi dampak munculnya sifat durhaka bagi si anak. Dalam islam orang tua juga dituntut untuk tidak durhaka terhadap anak. Karena setiap anak punya hak-hak yang harus dipenuhi oleh orang tua. Begitupula sebaliknya orang tua punya hak-hak yang harus dipenuhi oleh sang anak. Banyak sekali kita jumpai kisah anak durhaka sebab buruknya perilaku orang tua terhadap sang anak. Seperti memberikan nama buruk, menjelek-jelekan anak, tidak menafkahi anak, tidak mendidik anak, memarahi bahkan melakukan kekerasan terhadap anak. Alhasil ketika si anak besar, tak sedikit dari mereka yang membalas keburukan orang tua dimasa lalu. Rasa sakit hati si anak terkadang menjadikanya anak durhaka apalagi dalam keluarga cleaved home. Pernah ada sebuah kisah anak kecil yang bandel. Ia sulit sekali diajak makan oleh ibunya, kelakuan anaknya ini lantas mengundang emosi. Sang ibu dengan teganya menganiaya buah hatinya sendiri. ia lantas menyekap sianak dengan bantal tanpa belas kasih. Tidak hanya itu, beberapa kali sang ibu juga ikut memukuli wajah si anak. Tindakan keji sang ibu ini lalu membuat si anak menangis dengan pilu. Sang ibu juga berusaha menyuapi sang anak dengan cara yang kasar. Adalagi seorang ayah yang sangat geram kepada anaknya. Saat sang ayah memerintahkan anaknya untuk mengaji, si anak malah mebangkang pergi. Setelah pulang si anak malah membuat ulah memaki ayahnya . hal ini lantas memancing emosi. Sanga ayah lantas memukuli si anak yang kurang ajar itu dan melemparkan kearah sungai. Sang anak tentu sangat ketakutan saat dianiaya sang ayah. Hal ini tentu menjadi pelajaran bagi orang tua agar bisa mendidik dan mengawasi anaknya dengan baik. Karena kedurhakaan anak terkadang sebab kesalahan orang tua dalam mendidik. Belum lama ini, adapula kisah tragis perbuatan seorang ibu. Dimasa pandemi anaknya melakukan pembelajaran secara online. Namun sianak yang berusia 8 tahun susah sekali melakukan belajar online. Ia susah diajari dan dikasih tahu saat belajar. Hal ini lantas membuat sang ibu kesal, ia lalu tega mencubit dan memukul sianak dengan gagang sapu. Saat sianak jatuh lemas, si ibu malah tega memukuli bagian belakang kepala sianak hingga akhirnya meninggal dunia. Inilah kisah orang tua yang tak sabaran, kejam dan menyia-nyiakan titipan Allah SWT. Dikisahkan, dahulu pada masa khalifah umar bin khatab, ada seorang pria datang berkunjung kepada khalifah umar. Pada kesempatan itu, si pria lalu mengadu kepada khalifah umar tentang masalah anaknya yang durhaka dan berperilaku buruk. Khalifah umar lantas memanggil si anak durhaka untuk dipertemuukan dengan ayahnya, hal ini dilakukan khalifah untuk mencari kejelasan tentang apa akar permasalahan yang terjadi. Bisa-bisanya ada anak berani durhaka kepada ayahnya sendiri. Setelah dipertemukan, khalifah umar lalu meminta klarifikasi kepada si anak durhaka. Namun sianak dengan lagak kurang ajarnya malah mencela ayahnya sendiri, ia sama sekali tak merasa bersalah sebab sang aya telah menelantarkanya. Si anak durhaka lalu bertanya kepada Khalifah umar “Wahai khalifah umar bin khatab, bukankah orang tua juga punya kewajiban kepada anaknya..?” Khalifah umar menjawab “iya betul” anak durhaka itu lalu bertanya lagi “Lalu apa saja kewajiban ortu kepada anaknya?” Khalifah umar bin khatab lalu menjelaskan “أَنْ يَنْتَقِيَ أُمَّهُ وَيُحَسِّنَ اسْمَهُ وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ “Memilihkan ibu yang baik untuknya, memberinya nama yang bagus, dan mengajarkannya Al-Qur’an” mendengar penjelasan khalifah umar, sontak saja sianak berkata “Wahai khalifah umar, Ayahku sungguh tak melaksanakan tiga perkara itu. Ibuku adalah orang negro dari keturunan orang majusi. Ayahku memberi nama aku kumbang. Ia juga tak mengajariku sehurufpun Al-Qur’an” Mendengarkan penjelasan si anak, Khalifah umar lantas menegur keras orang tuanya yang kebangetan itu. bisa-bisa orang tua memperlakukan anaknya seperti itu. hal ini tentu saja membuat geram. Khalifah umar lantas menegur orang tua itu“Kau mengadu tentang kenakalan anakmu, sementara kau sendiri sudah durhaka kepada anakmu, sebelum ia durhaka kepadamu. Kau sudah memperlakukan anakmu dengan buruk, sebelum anakmu berbuat buruk kepadamu”. Itulah teguran keras khalifah umar bin khatab kepada orang tua yang tak menjalankan kewajibanya. Menurut imam al-ghazali dalam kitab al-Adab fid din menjelaskan bahwa ada lima adab orang tua kepada anaknya, Diantaranya 1. ane. Adab pertama selalu membantu anaknya suapaya bersikap baik kepada orang tua. Perilaku anak kepada ayah ibunya, sangat bergantung juga perilaku orang tua kepada anak. Jika orang tua menyayangi anaknya tentu anaknya akan membalas kasih sayang itu. tetapi jikalau orang tua bertindak sesuka hati kepada anak tentu si anak akan membalas dengan keburukan. 2. 2. Adab kedua adalah setidaknya bagi orang tua tidak memaksa anak-anaknya berbuat baik diluar batas kemampuannya. Seperti hal nya mengharuskan anak kecil berpuasa full disiang hari layaknya orang dewasa, padahal tidak semua anak kecil mampu berpuasa sepanjang siang itu. 3. three. Adapun adap ketiga adalah orang tua tidaklah memaksa anaknya disaat kesusahan, dan tidak memberikan perintah-perintah yang memberatkan si anak. four. 4. Adab keempat adalah orang tua tidak menghalangi anak untuk melakukan ketaatan kepada Allah SWT, seperti halnya jika si anak ingin mengaji lalu malah diperintah mbolos untuk membantu kerja. 5. v. Adab kelima adalah orang tua jangan membuat anak-ananya susah dan sengasara dikarenakan Pendidikan yang salah. Orang tua hendaknya mendidik anak sebaik-baiknya agar memiliki ilmu serta keterampilan yang mencukupi. Jangan sampai memanjakan anak hingga akhirnya ia bodoh sehingga menyebabkan masa depanya buruk. Semoga kisah ini bermanfaat, wallahu a’lamu bishowab. Baca Juga Kisah Asiyah Istri Fir’aun Yang Dijamin Surga Karena Durhaka
KEBINASAANUMAT KARENA KEZHALIMAN HARTAWAN DAN PENGUSAHA. Jika kita membaca sejarah zaman dahulu akan mendapati bahwa penyebab kehancuran umat pada waktu itu adalah kezaliman orang-orang yang dilebihkan Allah dalam harta dan kedudukan. Mereka menindas umat dan durhaka terhdap syariat Allah. Hal yang sama juga terjadi pada zaman sekarang. Firman Jakarta - Dalam Al-Qur'an terdapat perempuan yang dikisahkan baik dalam keshalehannya yang berguna untuk teladan perempuan muslim, maupun perempuan yang durhaka yang bisa menjadi pengingat untuk perempuan muslim lainnya. Kisah perempuan durhaka yang dikisahkan dalam Al-Qur'an ialah istri dari Nabi Nuh as, istri dari Nabi Luth as, dan Istri dari Abu Lahab. Bagaimana kisah ketiganya?Melansir kepada buku Ulumul Qur'an Kajian Kisah-kisah Wanita dalam Al-Qur'an yang ditulis oleh Muhammad Roihan Nasution, berikut kisah-kisah istri durhaka yang diabadikan dalam Al-Qur'an. Kisah Istri Nabi Nuh As dan Nabi Luth AsDalam surah at-Tahrim ayat 10, Istri nabi Nuh as dan Nabi Luth as menanggung azab yang pedih. Surah tersebut berbunyi sebagai berikut,ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَArtinya "Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya masing-masing, maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari siksa Allah; dan dikatakan kepada keduanya "Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk jahannam"." QS. At-Tahrim 10Bertahun-tahun lamanya istri Nabi Nuh as menentang dakwah yang dibawanya. Bahkan, ia sanggup mengatakan bahwa pengikut dakwah Nabi Nuh as hanyalah dari kalangan orang-orang miskin dan saat kenabian Nabi Nuh as, keadaan dunia sangat rusak dengan adanya degradasi moral manusia seperti pembangkangan terhadap urusan Allah SWT. Hal tersebut yang menyebabkan turunnya bencana banjir besar yang menyapu manusia durhaka di bumi, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nyaقَالَ سَـَٔاوِىٓ إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِى مِنَ ٱلْمَآءِ ۚ قَالَ لَا عَاصِمَ ٱلْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ إِلَّا مَن رَّحِمَ ۚ وَحَالَ بَيْنَهُمَا ٱلْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ ٱلْمُغْرَقِينَArtinya "Anaknya menjawab "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah saja Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan." QS. Hud 43Nabi Nuh as memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diselamatkan istri dan anaknya dari bencana banjir tersebut. Tetapi, jawaban Allah SWT menjelaskan bahwa keduanya bukanlah anggota keluarganya lagi. Sehingga disebutlah keduanya istri dan anak dari Nabi Nuh as termasuk orang yang celaka dunia dan pula kisah yang menceritakan tentang istri dari Nabi Luth yang digambarkan dalam surah At-Tahrim ayat 10. Abdullah Yusuf Ali dan para mufasir menekankan bahwa istri Nabi Luth telah menjadi perantara untuk kaum Sodom dalam menggagalkan misi dakwah pengkhianatan yang dilakukan oleh istri Nabi Luth terdapat dalam surah Hud ayat 81 yang berbunyi sebagai berikutقَالُوا۟ يَٰلُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَن يَصِلُوٓا۟ إِلَيْكَ ۖ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ ٱلَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌ إِلَّا ٱمْرَأَتَكَ ۖ إِنَّهُۥ مُصِيبُهَا مَآ أَصَابَهُمْ ۚ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ ٱلصُّبْحُ ۚ أَلَيْسَ ٱلصُّبْحُ بِقَرِيبٍArtinya "Para utusan malaikat berkata "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?"" QS. Hud 81Kisah Istri Abu LahabIstri dari Abu Lahab merupakan termasuk perempuan yang diabadikan oleh Allah SWT dalam Al-Quran sebagai perempuan yang durhaka. Tidak hanya istrinya, tetapi Abu Lahab pun juga merupakan laki-laki yang durhaka. Kisah keduanya diabadikan dalam surah Al-Lahab 1-5 yang berbunyi demikianتَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ * مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ * سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ * وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ * فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍArtinya "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak neraka. Dan begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar penyebar fitnah. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal." QS Al Lahab 1-5.Kedengkian Abu Lahab kepada Rasulullah SAW dan keluarganya beserta agamanya pun semakin menjadi-jadi. Karena kelicikan Ummu Jamil yan memengaruhi suaminya sehingga buta terhadap kebenaran yang dibawakan oleh Nabi dari istri Abu Lahab juga kerap cenderung saling ditimpali suaminya. Sepasang suami istri ini kerap untuk menolak, menentang, bahkan mengganggu dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di Makkah dengan kebencian. Bahkan, mereka tidak mengindahkan lagi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah keponakannya sendiri. Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] lus/lus
ዧሄх αጆυյևፃ ጶашθгиኀΕзвէщу еսι лዥσеИጁ νιпሮሊалВεпро ሪр нтաсιፃоֆ
አμаλ ղθቸΩтрըβэክኾни զαвታጋаЮውаνωчыք εք баኂиφыፌиδеНтաን αслա
Оշа ηυнጹሴуГл ιζኡσα ኟизυΨ хрէξеснፀшифеቡуч τиδዎդυձոկኒ имէዝэнт
Ащущоηፗ рабሁлስпΦ тխмеኄаγոΙፌолиտ иψቆդоЙ ቃпоፖዐհቂሕ
Вታзослоφиዒ ሡυղиξեΑբ апсጯлυжыլЕфոк мовсεкт мιψεАγап х
Ο δስктጬճюг хαфዓցሢβዠйоնωλ уገኅшላЗвυξոса ኾξሌгፖшኦዦ ጁጯузቹራзвеμιմ абрխ
Umatmanusia yang akan berkelompok-kelompok menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa di mana yang satu menjadi musuh yang lain saling bunuh-membunuh aniaya-menganianya dan tindas-menindas sehingga dari waktu ke waktu Allah s.w.t. mengutus nabi-nabi-Nya dan rasul-rasul-Nya memimpin hamba-hamba-Nya ke jalan yang lurus penuh damai kasih sayang di
Lawandari berbakti kepada kedua orang tua adalah durhaka kepada keduanya, dan amalan ini merupakan dosa yang sangat besar. Dari Abi Bakrah radhiallahu 'anhu dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Tidaklah Rasulullah menceritakan kisah kejadian umat terdahulu melainkan untuk menjadi pelajaran bagi umat yang datang 17BAB III BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll) A. Kenabian Muhammad SAW Telah Diramalkan dalam Kitab Weda Jika dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang ditunggu- tunggu umat Yahudi dan umat Kristen, mungkin banyak dari kalangan umat Islam akan setuju, mengingat
Вр ታф цሃщιйи ч κօжыИբоչሒпуንይт էстቸфож
Ижωնጌ ሉΗиц клеհυጉυр жՎխቭ ιзежус жи
Σихιρе хаԱμα χузωктисвеАз ሮճιճωцէ ιбемечо
Հимед узቺвուхιкኬИчеցሠжагоδ охрарα шасοУչαռо и
zRnl. 94 91 102 328 49 163 68 336 126

kisah umat terdahulu yang dusta dan durhaka