Ringkasan .Bentuk Kerjasama atau gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dapat tampak dalam kehidupan? sosial politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, dan kehidupan umat beragama. sosial politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, dan sistem peradilan. hukum, ekonomi, keamanan dan pertahanan, dan kehidupan umat beragama. perdagangan, keamanan dan pertahanan
Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari manusia lainnya. Salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial dengan melakukan kerja sama. Kerja sama merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Semangat kerja sama dalam kehidupan dimasyarakat terwujud dalam kegiatan gotong royong. Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Bentuk kerja sama atau gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat nampak dalam kehidupan sosial politik, ekonomi, keamanan dan pertahanan, dan umat beragama. A. Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan Semangat kerja sama dalam kehidupan dimasyarakat terwujud dalam kegiatan gotong royong yang sesuai dengan kehidupan budaya daerah. Contoh kegiatan gotong royong yang dilandasi semangat kerja sama misalnya Manunggal sakato di daerah Sumatra Barat, Sikaroban di daerah Palembang, Gugur gunung di daerah Jawa, Mapalus di Minahasa Subak di daerah Bali. Dalam kehidupan di masyarakat, kerjasama dikenal juga dengan sebutan gotong royong. Gotong royong merupakan perwujudan semangat sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Dalam gotong royong terdapat kerja sama untuk kepentingan bersama. Gotong royong merupakan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia yang didorong adanya kesadaran bahwa Manusia memerlukan bantuan orang lain dalam kehidupannya; Manusia dapat hidup secara wajar apabila bersama-sama dengan manusia 1. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Sosial Politik Landasan kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia adalah sila keempat Pancasila yang berbunyi ”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Perilaku politik harus didasari nilai hikmat, kebijaksanaan, permusyawaratan dan perwakilan. Sila keempat Pancasila pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia akan terus memelihara dan mengembangkan semangat bermusyawarah dalam perwakilan. Bangsa Indonesia akan tetap memelihara dan mengembangkan kehidupan demokrasi. Dalam bidang politik contoh kerjasama juga dapat ditemui dalam Tingginya partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala desa, pemilihan DPR, pemilihan presiden dan kepala daerah. Dalam bidang politik kerjasama juga ditunjukan ketika bergotong royong mendirikan tempat pengumutan suara, membantu mengamankan jalannya pengumutan suara, dan lainnya Dalam bidang sosial kerjasama banyak ditemukan di kelompok-kelompok masyarakat Indonesia atau suku-suku bangsa Indonesia. Misalnya kegiatan gotong royong dapat terlihat dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut Waktu ada peristiwa kematian atau kecelakaan, dimana warga datang untuk memberi pertolongan dan bantuan yang dibutuhkan. Ketika seluruh warga bekerja untuk mengerjakan pekerjaan yang sifatnya untuk kepentingan umum seperti memperbaiki jalan desa, lumbung desa dan lain-lain. Ketika seorang warga desa mengadakan pesta hajatan tetangga berdatangan untuk membantu biasanya kegiatan ini dinamakan sambatan Pada waktu-waktu tertentu yaitu saat membersihkan makam, biasanya ketika akan memasuki bulan puasa warga bergotong-royong membersihkan makam. Ketika seorang warga akan membongkar atap rumah atau mendirikan rumah baru para tetangga berdatangan membantu, kegiatan ini dinamakan sambatan. Ketika kegiatan yang berhubungan dengan pertanian, baik memperbaiki saluran air, menanam benih palawija, maupun kegiatan panen. Ketika ada keperluan desa, misalnya pekerjaan yang menjadi tugas kepala desa namun penduduk turun membantunya atau disebut dengan kerigan. Dinamika Gotong Royong InformasiUraian Indonesia adalah bangsa yang royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan gotong royong dalam masyarakat Indonesia Manunggal sakato di daerah Sumatra Barat Sikaroban di daerah Palembang Gugur gunung di daerah Jawa Mapalus di Minahasa Subak di daerah Bali. 2. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Ekonomi Dalam kehidupan ekonomi kerja sama digambarkan pada pasal 23A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi, ”Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.” Pajak digunakan oleh negara untuk membiayai pembangunan nasional. Dengan demikian pembangunan nasional untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dibiayai dari pajak. Setiap wajib pajak secara bergotong royong membiayai pembangunan nasional melalui pajak yang dibayarkannya. Kemudian pada pasal 33 ayat 1 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan ”Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan”. Hal ini berarti dalam kegiatan usaha ekonomi digunakan prinsip kerjasama, saling membantu dalam suasana demokrasi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan bersama secara adil. Wujud badan usaha yang diharapkan dalam pasal ini adalah koperasi. Sebagai badan usaha, koperasi beranggotakan orang-orang dan badan hukum dengan berlandaskan prinsip kerja sama dan kekeluargaan. Gotong royong dan kekeluargaan merupakan salah satu asas koperasi. Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran manusia untuk melaksanakan kegiatan koperasi oleh, dari, dan untuk semua anggota di bawah kepengurusan koperasi. Dalam gotong royong membangun perekonomian nasional tersebut terdapat semangat kekeluargaan, kerja sama antaranggota dan tanggung jawab bersama untuk memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat. Keunggulan Koperasi dibandingkan dengan badan usaha lainnya adalah sebagai berikut. Dasar persamaan artinya setiap anggota dalam koperasi mempunyai hak suara yang sama; Persatuan, artinya dalam koperasi setiap orang dapat diterima menjadi anggota, tanpa membedakan, agama, suku bangsa, dan jenis kelamin; Pendidikan, artinya koperasi mendidik anggotanya untuk hidup sederhana, tidak boros, dan suka menabung; Demokrasi ekonomi, artinya imbalan jasa yang disesuaikan dengan jasa masing- masing anggota berdasarkan keuntungan yang diperoleh; dan Demokrasi kooperatif artinya koperasi dibentuk oleh para anggota dijalankan oleh anggota dan hasilnya untuk kepentingan anggota. 3. Kerjasama dalam Bidang Kehidupan Pertahanan dan Keamanan Negara Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia menyebutkan bahwa ”Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.” Selain itu, pada pasal 27 ayat 3 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga menyebutkan bahwa, ”Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Bela negara adalah sikap mental yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta dalam usaha melindungi dan mempertahankan keberadaan bangsa dan negara. Bagi bangsa Indonesia, bela negara adalah hak dan kehormatan sebagai warga negara sekaligus merupakan kewajiban hukum yang harus dijalani oleh setiap warga negara. Kesadaran bela negara mengembangkan nilai kenegaraan yang diperuntukkan pada pembangunan Sistem Pertahanan Negara yang terdiri dari 5 nilai dasar bela negara, yaitu 1 cinta tanah air; 2 kesadaran berbangsa dan bernegara; 3 keyakinan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara; 4 rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan 5 memiliki kemampuan awal bela negara fisik maupun non fisik. Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong membantu antar warga negara masyarakat. Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat Meningkatan kegiatan gotong royong dan semangant persatuan dan kesatuan Menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda Menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan yang ada Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, dll. 4. Kerjasama Antarumat Beragama Pasal 29 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berbunyi, ”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.” Ketentuan pasal tersebut mengandung pengertian adanya jaminan negara atas hak kebebasan penduduk untuk memeluk agama dan dan beribadah menurut agama yang dianutnya. Kerjasama antarumat beragama dalam berbagai bidang kehidupan dilakukan untuk mewujudkan kerukunan hidup. Kerjasama antarumat beragama ditandai dengan adanya sikap-sikap sebagai berikut. Saling menghormati umat seagama dan berbeda agama; Saling menghormati lembaga keagamaan yang seagama dan berbeda agama; Sikap saling menghormati hak dan kewajiban umat beragama. Dalam mengembangkan sikap kerjasama di berbagai bidang kehidupan masyarakat, setiap warga negara harus menghindari sikap tidak terpuji seperti di bawah ini. Sikap fanatik sempit, yaitu sifat yang merasa diri sendiri paling benar. Sikap individualis, yaitu sifat yang lebih mendahulukan kepentingan sendiri. Sikap eksklusivisme, yaitu sikap selalu memisahkan diri dari kehidupan sosial di masyarakat karena adanya jurang pemisah akibat perbedaan suku bangsa, adat istiadat, agama, dan bahasa daerah. Sikap primordialisme, yaitu perasaan kesukuan yang berlebihan. Kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara akan terwujud apabila setiap anggota masyarakat dapat mengembangkan sikap saling menghormati, saling menghargai antar suku, agama, ras, dan antargolongan. B. Arti Penting Kerjasama dalam Berbagai Bidang Kehidupan Kerjasama dalam berbagai bidang kehidupan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan kekuatan untuk mencapai tujuan nasional. Hal tersebut sesuai dengan semboyan negara kita, Bhinneka Tunggal Ika. Selain memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, arti penting kerja sama dalam berbagai kehidupan di negara Indonesia bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara diantaranya sebagai berikut. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Mempererat persaudaraan dan kebersamaan. Mendorong timbulnya semangat gotong royong dan kekeluargaan. Menjadikan pekerjaan yang berat menjadi ringan dan cepat diselesaikan. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja. C. Mewujudkan Kerjasama dalam Berbagai Lingkungan Kehidupan Kerjasama telah menjadi akar budaya masyarakat Indonesia. Secara turun temurun, kerjasama dalam berbagai lingkungan kehidupan telah dilakukan oleh masyarakat. Hal ini didorong oleh kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang pada dasarnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu membutuhkan bantuan dari orang lain 1. Kerjasama dalam Kehidupan Sekolah Di sekolah kerjasama dilaksanakan didasarkan rasa saling membantu dan saling menyayangi. Mulai kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dewan guru, staf, komite sekolah, dan tentu saja peserta didik saling membantu dan saling menyayangi. Terkait dengan cara menumbuhkan semangat kerjasama di lingkungan sekolah, dapat dilaksanakan, dengan cara sebagai berikut. Tentukan dan raih tujuan bersama. Sebagai tujuan bersama sebuah sekolah yang disusun dan ingin diraih oleh warga sekolah. Berpartisipasi secara aktif menyusun dan melaksanakan aturan sekolah. Laksanakan aturan sekolah. Peraturan sekolah apabila ditaati akan membentuk sekolah tersebut menjadi sekolah yang tertib. Selalu bekerjasama. Jangan memandang rendah peserta didik lain sehingga dia tidak pernah diajak kerja sama. Mungkin saja peserta didik yang pendiam memiliki banyak ide dan gagasan. Tidak membuat masalah, di kelas terkadang ada saja sumber konflik misalnya peserta didik yang malas mengerjakan tugas piket. Saling percaya. Jika kepercayaan antar peserta didik hilang, sulit terbentuknya kerjasama. Saling menghargai dan memberikan penghargaan. Contoh kerjasma di lingkungan sekolah antara lain Kerja sama membersihkan kelas di lingkungan sekolah Membersihkan ruangan dan halaman sekolah bersama-sama Mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana alam 2. Kerjasama dalam Kehidupan Masyarakat Di masyarakat banyak kita jumpai berbagai kelompok yang bekerja dan saling membantu. Dengan kegiatan kerjasama yang mereka lakukan tercipta kehidupan yang harmonis. Beberapa benttuk kerjasama di lingkungan masyarakat antara lain sebagai berikut. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya dalam kegiatan kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar nasional atau keagamaan, sanitasi, dan sebagainya. Sekolah melakukan kerjasama dengan masyarakat misalnya dalam bentuk adanya program baksos bakti sosial untuk masyarakat yang kurang mampu ataupun yang terkena musibah/ bencana Kegiatan bazar sekolah dengan memamerkan hasil karya peserta didik, termasuk pementasan karya tulis, karya seni dan karya keterampilan pada saat HUT RI dengan melibatkan masyarakat. Kerjsama di lingkungan masyarakat juga terlihat ketika warga membersihkan jalan, saluran air., dan membersihkan bak sampah 3. Kerjasama dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Mewujudkan kerjasama antarsesama warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilakukan dengan cara berikut ini. Warga negara bekerja sama dengan pemerintah dalam pembangunan nasional dengan membayar pajak. Menyelenggarakan peringatan hari besar keagamaan dan hari besar nasional yang diatur oleh pemerintah Berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan program-program dari pemerintah. Perwujudan Kerja sama dan Gotong Royong kerja sama/gotong royongMakna buat pribadiMakna buat kelompok/ masyarakat batin telah mampu berbagi untuk air di lingkungan masyarakat lancar sehingga tidak ada banjir. ruangan kelasKepuasan mampu berbuat untuk kepentingan banyak orangLingkungan sekolah bersih KBM berjalan dengan baik tugas puas dapat bekerjasama dalam krlompokPekerjaan menjadi cepat selesai dan hasil memuaskan keamanan lingkungan sekitar RT/RW.Merasa bangga telah ikut melaksanakan bela negaraLingkungan menjadi aman dan tertib PajakKepuasan batin telah mampu melaksanakan kewajiban sebagai warga negaraMenunjang kegiatan pembangunan yang dilaksanakan pemerintah
Untukmewujudkan masyarakat yang cerdas, diperlukan proses pendidikan yang bermutu dan kunci utama dalam peningkatan mutu pendidikan adalah mutu guru. Proses pendidikan dalma masyarakat abad 21 adalah suatu interaksi antara guru dengna peserta didik sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat yang demokratis dan terbuka.
Salah satu pilar dalam Pancasila adalah gotong royong yang menjadi karakteristik orang Indonesia. Hal itu sesuai dengan sila ketiga dalam Pancasila yaitu, persatuan Indonesia. Perilaku gotong royong atau saling membantu sudah ada dan dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu. Gotong royong adalah suatu kepribadian bangsa serta budaya yang sudah melekat dan berakar di dalam kehidupan masyarakat. Penjelasan Singkat Tentang Gotong Royong Sebagaimana yang telah ditulis dalam paragraf sebelumnya bahwa gotong royong merupakan salah satu asas dalam Pancasila. Secara makna gotong royong adalah sebuah kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama dan memiliki sifat sukarela. Supaya kegiatan yang dilakukan bisa berjalan dengan lancar, ringan, dan juga mudah. Salah satu contoh yang bisa dilakukan secara gotong royong adalah pembangunan fasilitas yang bisa digunakan oleh masyarakat secara luas, membersihkan lingkungan desa, hingga kerja bakti. Setiap orang diwajibkan memiliki rasa gotong royong, dan hal itu sudah mendarah daging oleh semua elemen dan lapisan masyarakat yang ada di Indonesia. Sebab, dengan memiliki kesadaran itu, semua lapisan masyarakat akan lebih mudah dalam melakukan semua kegiatan dengan cara gotong royong. Oleh karenanya, perilaku yang dilakukan oleh masyarakat dalam bergotong royong akan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan juga cepat diselesaikan serta lebih lancar dan maju. Tidak hanya itu saja, dengan adanya kesadaran semua lapisan masyarakat dalam menerapkan sikap gotong royong, maka akan tercipta hubungan persaudaran yang semakin erat. Zaman yang semakin berkembang, ada beragam nilai budaya yang masuk dan menjadi satu bagian di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Selain itu, kehidupan masyarakat sedikit demi sedikit mulai berubah. Dari ekonomi agraris menuju ke ekonomi industri. Pada era saat ini, ekonomi industri sudah lebih berkembang dan maju. Oleh karena itu, banyak tatanan kehidupan yang didasarkan pada pertimbangan ekonomi. Sehingga banyak orang yang memiliki sifat materialistis dan nilai gotong royong yang dulu sangat melekat kini sudah mulai pudar. Definisi Gotong Royong Menurut Kamus dan Para Ahli 1. Definisi KBBI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, gotong royong adalah kerjasama atau tolong menolong, dan saling membantu diantara anggota atau suatu komunitas. 2. Definisi Menurut Pudjiwati Sakjoyo Menurut Pudjiwati Sakjoyo yang dia tulis dalam buku Sosiologi Pedesaan, bahwa gotong royong adalah adat istiadat tolong menolong antara orang-orang yang ada di berbagai macam lapangan kegiatan sosial. Baik itu berdasarkan hubungan tetangga, kekerabatan, dan berdasarkan efisien yang bersifat praktis serta ada juga kegiatan kerjasama yang lain. 3. Definisi Koentjaraningrat Menurut Koentjaraningrat yang dia tulis dalam bukunya yang berjudul Pengantar Antropologi bahwa gotong royong adalah bentuk kerjasama, dimana seseorang dikatakan beriman jika ia telah mencintai saudaranya sama seperti ia mencintai dirinya sendiri. Manfaat Gotong Royong Ada beragam manfaat yang bisa diraih apabila menerapkan sikap gotong royong dalam kehidupan sehari-hari 1. Membangun rasa jalinan solidaritas di dalam lingkungan masyarakat2. Menciptakan lingkungan di sekitar kita bisa terlihat lebih bersih, nyaman, serta Menciptakan rasa kedamaian serta hidup tentram di dalam iklim masyarakat akan lebih terasa, sebab semua warga sudah mengenal satu sama Sikap gotong royong tidak mengenal perbedaan. Sehingga saat akan dilakukan, semuanya terasa Menjalin rasa ukhuwah bersama tetangga sehingga saling mengenal tetangga yang lain, pejabat kenal dengan buruh, pedagang kenal dengan supir, yang kaya kenal dengan tetangga yang kurang mampu, dan lainnya. Aneka Ragam Gotong Royong Jenis-jenis gotong royong dibedakan menjadi beberapa hal sesuai dengan kadar pekerjaan yang dilakukan. Berikut beberapa jenis gotong royong 1. Tanggap Bencana Jenis gotong royong yang pertama adalah tanggap bencana. Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat untuk bekerja sama dalam menghadapi sebuah bencana ataupun musibah. Tanggap bencana biasanya dimulai dari hal-hal kecil seperti peduli dengan masyarakat sekitar yang sedang merasa kesulitan, membantu sesama, dan lainnya. 2. Kerja Bakti Bentuk gotong royong yang kedua adalah kerja bakti. Aktivitas tersebut adalah sebuah wujud yang bisa meningkatkan rasa saling menolong antar sesama dan saling peduli. Umumnya kerja bakti akan dilaksanakan pada saat akan bersih-bersih lingkungan tempat tinggal atau saat ada acara 17 Agustus atau momen kebersamaan masyarakat lainnya. Dengan adanya kerja bakti, kita akan lebih mengenal tetangga, RT/RW, dan warga sekitar di mana kita tinggal. Tentunya hal tersebut dapat menumbuhkan rasa saling peduli antar tetangga dan warga. 3. Panen Raya Ragam gotong berikutnya adalah panen raya. Biasanya dilakukan saat terjadinya musim panen dengan skala yang cukup besar dari semua bidang pertanian. Biasanya, musim panen dilakukan setiap dua kali dalam setahun atau bergantung dengan pertaniannya. Pada saat musim panen, biasanya masyarakat akan gotong royong untuk membantu proses panen. Nantinya mereka akan membagikan sebagian hasil panen kepada orang-orang yang membantu. Jadi, hal tersebut tentu akan meningkatkan rasa peduli dan saling berbagi antar sesama. Tujuan Gotong Royong Gotong royong adalah salah satu kegiatan yang memiliki tujuan yang diwujudkan dalam bentuk tindakan ataupun perilaku secara individu. Mereka akan bersatu untuk melakukan sebuah kegiatan secara bersama-sama demi kepentingan bersama tanpa mengharapkan imbalan atau balasan. 1. Persatuan Tujuan pertama dari gotong royong adalah persatuan yang tercipta dari adanya kegiatan gotong royong juga mampu melahirkan persatuan antar warga. Dengan adanya persatuan tersebut, masyarakat akan menjadi lebih dekat, kuat, serta mampu menghadapi permasalahan yang muncul di lingkungan tempat tinggal. 2. Kebersamaan Selanjutnya, tujuan dari gotong royong adalah akan cerminan akan kebersamaan yang diciptakan dalam lingkungan masyarakat. Artinya, masyarakat secara sukarela dan bersama-sama membantu orang lain maupun untuk kepentingan umum yang dapat dimanfaatkan bersama. 3. Asas Tolong Menolong Tujuan dari gotong royong adalah menumbuhkan sikap saling membantu antar masyarakat. Dimana orang-orang mau membantu dan menolong orang lain yang membutuhkan. Pertolongan merekalah yang nantinya akan memberi manfaat bagi orang lain dan juga diri sendiri. Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian mengenai gotong royong yang menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Asas tersebut sudah menjadi bagian dalam Pancasila yang perlu dilestarikan pendidikan dan menyuarakan lebih banyak ke masyarakat mengenai asas gotong royong.
Sebagaipendidik yang bertanggung jawab, guru harus merasa terpanggil untuk mempersiapkan anak didiknya agar bisa berkomunikasi dan bekerjasama dalam berbagai macam situasi sosial. c. Transformasi demografis. Transformasi demografis dicirikan dengan adanya urbanisasi. Kompetisi dan eksploitasi adalah bentuk konsekuensi hidup dalam masyarakat urban.
Jakarta - Gotong royong atau kerja sama berasal dari bahasa Inggris yaitu Cooperate. Mengutip dari Modul Tema 5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Kemdikbud, kerja sama adalah yang dilakukan beberapa orang untuk mencapai tujuan makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain untuk berinteraksi dan bantu membantu. Pekerjaan yang berat akan menjadi mudah jika dilakukan dengan gotong berbagai daerah di Indonesia, gotong royong memiliki istilahnya sendiri. Berikut istilah gotong royong dengan bahasa Alang tulung Nangroe Aceh Darussalam2. Ngacau gelamai Bengkulu3. Marsialapari Sumatera Utara4. Hoyak Tabuk Padang Pariaman, Sumatera Barat5. Sidapari Tapanuli Utara, Sumatra Selatan6. Nyambungan nyambungan Baduy, Banten7. Liliuran Sukabumi, Jawa Barat8. Kuriak Subang, Jawa Barat9. Sabilulungan Dataran Sunda, Jawa Barat10. Sambatan Daerah Istimewa Yogyakarta11. Grebuhan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta12. Gugur Gunung Daerah Istimewa Yogyakarta13. Sambatan Jember, Jawa Timur14. Ngayah Bali15. Song-osong lombhung Madura16. Song-osong lumbhung Bangkalan Madura17. Gemohing Nusa Tenggara Timur18. Pawonda Waingapu, Nusa Tenggara Timur19. Batobo Riau20. Alak tau Kalimantan21. Nugal Kalimantan Barat22. Paleo Nunukan, Kalimantan Timur23. Mapalus Minahasa, Sulawesi Utara24. Mappalette Bola Sulawesi Selatan25. Ammossi Sulawesi Selatan26. Masohi Maluku27. Bari Ternate, Maluku Utara28. Helem Foi Kenambai Umbai PapuaItulah 28 istilah gotong royong dalam bahasa daerah. Dengan memahami makna gotong royong, siswa dapat belajar menghormati dan membantu sesama. Simak Video "Polyglot Indonesia, Rahasia Bicara Banyak Bahasa" [GambasVideo 20detik] row/row
tXuX. 112 457 372 173 81 455 299 117 115
bentuk kerjasama gotong royong makna buat pribadi makna buat masyarakat