VariableView pada SPSS adalah tampilan lembar kerja SPSS untuk melakukan manajemen variabel terkait membuat dan mengedit variabel. Seluruh variabel pada SPSS dapat dilihat melalui Variable View. Terdapat opsi name, type (tipe variabel), width, decimals, label, values, missing, columns, align, measure, dan role pada Variabel View. Variabel dalam SPSS adalah objek penelitian yang terukur yang sejumlah data dapat berupa data nominal, ordinal, atau scale.

Setting decimal places in SPSS output is not straightforward. A great option, however, is our Set Decimals for Output Tables Tool. An alternative is changing your variable formats. Finally, for full control, one needs Python Scripting or SaxBasic. 1. Changing Variable Formats The number of decimals in SPSS output basically depends on the combination of statistic, procedure and variable format. Manipulating the latter is usually the easiest way to control the output formats to some extent. For example, try and run the following syntax. *1. Specify format for new numeric format= Create mini test list free/ data1 2 3end data.*3. Basic v1.*4. Change variable v1 Basic v1. By comparing the first and second descriptives tables, four different rules for the number of decimals can be derived N always has zero decimals which sort of makes sense Minimum and maximum take their numbers of decimals directly from the variable format The mean has two extra decimals The standard deviation has three extra decimals SPSS Output - Decimal Places for Descriptives 2. Using Python Scripting As illustrated, some control over decimals can be exerted by changing variable formats. However, this is rather limited. For instance, the mean wil always have at least two decimals and the standard deviation will always have one decimal more than the mean. These limitations can be overcome with either SaxBasic which is deprecated or Python Scripting. A very basic Python script for setting all decimal places to zero is *Set all decimal places in a "descriptives" table to = = index in range oItem = if == "Descriptive Statistics" and == pTable = dCells= for rows in range for cols in range program. Although this basic script is a bit lengthy, modifying it for instance, have different decimal places for different statistics wouldn't require too much extra code. Also, note that the script could be rewritten as a function accepting parameters such as decimal places and placed in a module for easier access. 3. The MODIFY TABLES Extension An alternative way to fine tune the numbers of decimal places in output tables is to use the MODIFY TABLES extension, which can be downloaded here. This extension can do much more than setting decimal places but some find it hard to use perhaps even harder than basic Python scripting. Under the hood it basically generates and runs a Python script like the one we just saw given some specifications. Setting decimal places to one for the Mean and Standard deviation is done like so *Set decimals of descriptives to 1 with the modify tables MODIFY TABLES subtype="'Descriptive Statistics'" SELECT="Mean" "Std. Deviation"DIMENSION= COLUMNSLEVEL = -1 PROCESS = ALL/STYLES APPLYTO=DATACELLS CUSTOMFUNCTION="

cara mengubah desimal di spss
Fungsidari Statistik Deskriptif adalah memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Untuk mempermudah pemahaman kita dalam melakukan statistik deskriptif dengan sofwere SPSS, berikut kami uraikan
Kaidah Memintasi Outlier dengan SPSS Setelah kita belajar bersama mengenai outlier, maka seterusnya dalam artikel ini kita akan membahas bagaimana caranya tanggulang outlier dengan SPSS. Jikalau para pembaca sekalian sudah lalu mempelajari artikel kami tentang outlier, maka kami anggap anda semua sudah lalu paham alasan perlunya outlier ini di atasi. Bagaimana cara mengatasi outlier? Bagaimana cara memintasi outlier dengan SPSS? baik univariat atau multivariat? Baiklah langsung cuma kita selidik. Pada dasarnya ada 2 tahap, yaitu tahap deteksi dan mengatasi. Catatan Penting Dalam bahasan ini, kita membahas Outlier dalam artian Outlier puas Regresi Linear. Sementara itu outlier pada data atau sreg sebuah lentur, kami bahas sreg artikel Membuang outlier dengan Excel. Deteksi Outlier Langkah purwa adalah melakukan deteksi outlier. Dalam situasi ini yang dideteksi adalah outlier univariat dan multivariat sekaligus. Caranya kita harus melakukan uji regresi linear seperti umumnya. Kalau belum paham prinsip melakukan regresi linear dengan SPSS, anda bisa pelajari pada artikel-artikel kami di website ini. Sederhananya perhatikan langkah berikut Buat dataset untuk regresi linear berganda begitu juga tulangtulangan di radiks ini. Untuk mempermudah, beliau bisa download file secara lengkap DISINI. Dataset Regres Linear Deteksi Outlier Setelah itu lakukan regresi sebagai halnya kaidah berikut Klik Analyze pada Menu -> Regression -> Linear. Kemudian masukkan variabel yang akan dianalisis. Ancang Regres Linear Deteksi Outlier Klik pentol SAVE. Maka akan terbabang jendela seperti di dasar ini. Kemudian klik Studentized dan Mahalanobis. Lalu tekan tombol Continue. Save Regresi Linear Deteksi Outlier Jika telah kembali ke sirkulasi udara utama, klik OK. Selanjutnya tatap Output. Casewise Diagnostics Deteksi Outlier Sira boleh melihat bahwa pada output terletak tabel Casewise Diagnostics, keadaan itu menunjukkan bahwa terdapat observasi atau sampel dengan biji absolut studentized residual lebih dari 3. Maka observasi tersebut menjadi outlier. Awalan bungsu di atas, semata-mata dapat mendeteksi adanya outlier univariat hanya. Cak bagi mendeteksi outlier univariat, maka anda harus berbuat anju berikut sreg menu, klik Transform -> Compute Variable. Jika tingkapan baru terbuka, ketikkan objek variable Peluang Mahalanobis. Dan ketikkan kode ekspresi lega Numeric Expression bak berikut Penjelasan kode Mah Mahalanobis Distance. 3 adalah banyaknya jumlah variabel bebas. Probabilitas Mahalanobis Menguasai Outlier Sebenarnya cara pertama yang kita cak bagi yakni melakukan transformasi data bagi mereduksi adanya outlier tersebut. Untuk mempelajari caranya, ia bisa baca artikel kami tentang transformasi data. N domestik hal ini kita coba cak bagi mengatasinya dengan kaidah membuang outlier tersebut berusul analisis regresi linear berganda, yaitu dengan awalan laksana berikut Pada menu, klik Data -> Select Case -> Memilah-milah if condition satisfied -> tekan pentol If. Select Case Deteksi Outlier Jika tingkap hijau mendelongop, maka selanjutnya puas kolom isian ekspresi, ketikkan kode ibarat berikut AbsSRE_1 Maksud kode Abs Absolut, SRE_1 Studentized Residual. Ekspresi Select Case Deteksi Outlier Artinya kita akan membuang observasi nan n kepunyaan nilai absolut studentized residual lebih berpangkal 3 dan/atau kebolehjadian kurang dari Kemudian tekan cembul Continue. Di jendela terdepan tekan OK. Lihat pada dataset, ada tanda yang menunjukkan bahwa beberapa observasi dikeluarkan berusul analisis. Mengatasi outlier dengan SPSS Sebatas di sini kita mutakadim berbuah mengeluarkan outlier. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Jawabannya mudah, yakni ulangi regresi linear berganda begitu juga langkah pertama, kemudian cek ulang apakah masih ada outlier. Jika sudah enggak suka-suka, tentunya lihat dan ponten apakah ada masalah dugaan klasik lainnya. Jika terserah, maka pakar-pandailah untuk mengatasinya. Dan beliau dapat mempelajari semua cara bagi memecahkan keburukan asumsi klasik di website kami ini. By Anwar Hidayat

Diantaranyanilai koefisien variabel TPA sebesar 4.24E5 dan beberapa angka disajikan tanpa angka di depan titik (misalnya pada kolom Sig.. Untuk merubah formatnya : Double click table output Blok content table Click menu Cell Properties Clik menu Format value; Click category Number; Click Apply. Tampilan setelah perubahan format

Deskriptif, Regresi dan Korelasi Minitab 16 Sebelum memlulai pusat bahasan, kita terlebih lalu memahami Basic berpunca Minitab Basic Minitab merupakan aplikasi pengolah data statistik. Pengoperasiannya lebih simple daripada SPSS, namun ada sejumlah peristiwa yang harus dicatat 1. Sebelum data dimasukkan, Setiap ruangan harus diformat lampau. 2. Kesalahan format akan mengakibatkan data lain terbaca dengan benar Prinsip memformat kolom/baris dan mengegolkan data Elastis yang cak hendak dimasukkan, purwa-tama diketik secara manual plong header yang disediakan. Serah Ukuran untuk sendirisendiri rubrik Text,Numeric,Date/Time dengan memblok salah satu ruangan sreg header teralaC1,C2,C3,dst.. dengan cara mengklik kidal salah suatu cell nan bersangkutan misal C1. Kemudian Klik kanan pada cell tersebut dan diskriminatif Dimensi Column’. Bakal menu biji dapat dipilih dengan Klik kanan lega cell tersebut>’Format Column>Numeric… Akan muncul Menu seperti berikut Automatic = Membentuk angka secara otomatis Fixed decimal = Menambahkan dan menentukan banyaknya desimal Exponential Currency = Membagi Ukuran bakal alat penglihatan uang Percentage = Memberi Format cak bagi Persentase Bakal dimensi Referensi, boleh di memperbedakan dengan Klik kanan>Format Column>Text Untuk dimensi Tahun dan copot, dapat dipilih degan Klik kanan>Matra Column>Date/Time… Sekian tentang Basic bersumber Minitab. Sekarang, kita boleh membahas inti pembahasan kita. Menghitung data deskriptif Masukkan data yang akan di cari Klik tab Stat>Basic Statistics>Display Descriptive Statistics Akan muncul pop-up window berjudul Display Descriptive Statistics’. Pilih seluruh elastis yang akan diproses datanya secara deskriptif, dan elastis 1/makin plastis yang akan menadi transendental. Kemudian klik menu Statistics…’, akan muncul pop-up mentah yang berjudul Display Descriptive Statistics – Statistics’. Pilih sejumlah data yang ingin ditampilkan pada window Session’, kemudian klik Ok’ dan sekali lagi klik Ok’. Akan unjuk data seperti dibawah ini. Mencari Regresi tertinggal Masukkan data variabel Klik tab Stat>Regression>Regression Setelah unjuk Window Regression’, pilih plastis yang akan dihitung regressinya pada kolom Response’ dan variabel prediksinya di ruangan Prediction’ lalu langsung klik Ok’. Akan muncul data seperti berikut Mencari Korelasi Sederhana Klik tab Stat>Basic Statistics>Correlation’ 2. Setelah muncul Window Correlation, masukkan luwes yang akan dicari korelasinya dan serempak klik Ok’. Akan muncul data sebagai halnya ini Minitab 16 Sebelum mulai untuk mengejar Deskriptif, Regresi dan Korelasi, suka-suka baiknya kita kenali lewat basic berpunca SPSS Basic Klik tab Variable View’, dapat dilihat plong jihat kiri pangkal pecah layar SPSS, kemudian masukkan variabel yang bersangkutan dengan garis hidup i. Spasi digantikan dengan tanda _’ ii. Diawali dengan karakter Alfabet Dimensi masing-masing lentur sesuai dengan kebiasaan variabel start dari Type, Widh, Decimal, dst.’ Keterangan i. Type = Aturan variabel. Apabila ingin memasukkan vaiabel dengan data coretan, maka ubah Type’ variabel tersebut menjadi String’Dapat dipilih dengan mengklik tanda …’ pada sisi kanan cell Type pada untuk satu variabel ii. Width = Panjangnya kepribadian data suatu lentur, takdirnya data tersebut mancapai 8 kepribadian, maka Set Width tersebut dengan poin 8’. iii. Decimals = Banyak desimal yang kepingin digunakan. Namun, kerjakan plastis dengan sifat data String’, maka opsi Decilams akan dihilangkan dengan sendirinya. iv. Label = Header yang akan muncul pada saat proses analisa radu dioperasikan, dan akan dicantumkan pada window Output’. v. Columns = Jumlah ruangan nan akan digunakan. vi. Align = Posisi data suatu laur saat dioperasikankidal, perdua, kanan. vii. Measure = Keberagaman pengukuran data berpokok suatu Plastis Scale, Ordinal, Nominal. Setelah mengarifi basic tentang Laur, suka-suka bilang hal lagi nan harus diketahui Data yang diinput pada tab Data View’ tidak dapat membaca keunggulan koma ,. Maka, setiap akan memasukkan data non-desimal dengan selang antara noktah Cth etiket titik. tersebut harus dihilangkanCth 1234567 karena cap titik tersebut akan terbaca sebagai koma oleh SPSSCth dan bagi mencadangkan tanda koma, tersebut ke dalam tab ’Data View’, maka puas tab Variable View’, rubrik Type’ berasal data variable tersebut harus dirubah menjadi Comma’. Jika data nan diinput adalah angka yang mempunyai desimal Cth 123,45, agar bisa dibaca dengan baik makanya SPSS, maka jeda koma, tersebut harus diganti dengan tera Titik. pada tab Data View’Cth dan sesuaikan jumlah desimal nan digunakan dengan merubah angka pada kolom Decimals’ puas veriabel bersangkutanCth jika desimalnya ada 2123,45 maka rubah ponten lega kolom Decimals’ untuk luwes yang berkepentingan Uji Normalitas suatu data bisa diketahui dengan cara klik tan Analyze>Descriptive Statistics>Explore…’ Akan unjuk pop-up Window yang berjudul Explore’, kemudian masukkan sejumlah variabel yang akan diujikan normalitasnya Kemudian Klik Plots…’ dan Check puas Normality plots with tests’. Klik Continue’ kemudian klik Ok’, akan unjuk data laksana berikut Sekarang kita sudah siap kerjakan memasuki pembahasan utama I. Menghitung data Deskriptif 1. Klik Tab Variable View’Masukkan Elastis yang akan dikalkulasikan dan atur sesuai dengan yang dibutuhkan 2. Klik tab Data View’ dan masukkan data sesuai dengan yang sudah lalu diformatkan pada tab Variable View’ 3. Klik tab Analyze>Descriptive Statistics>Descriptives…’ 4. Akan muncul pop-up window yang berjudul Descriptives’, memperbedakan semua variabel yang akan dihubungkan dan dideskripsikan dan masukkan dengan meng-klik nama cuaca yang menghadap ke kanan. 5. Untuk mengatur apa saja yang akan ditampilkan pada analisa, klik Options’ dan membeda-bedakan metode deskriptif nan dibutuhkan. 6. Sehabis dilih, klik Continue’ dan klik Ok’. akan unjuk tampilan analisa seperti berikut II. Menghitung Korelasi tercecer A. Bivariate Pearson 1. Klik tab Analyze>Correlate>Bivariate…’ dan pilih 2 Variabel nan akan dicari korelasinya dan Check pada box Pearson’. Kemudian klik Ok’Akan muncul lega Window Output seperti berikut B. Bivariate Spearman 1. Klik tab Analyze>Correlate>Bivariate…’ dan pilih 2 Lentur yang akan dicari korelasinya dan Check sreg box Spearman’. Kemudian klik Ok’. Akan muncul puas Window Output sebagaimana berikut III. Menghitung Regresi Terbelakang 1. Klik tab Analyze>Regression>Linear…’ 2. Masukkan sebuah variabel dependen pada ruangan Dependent’ dan variabel Independent’ 3. Klik Ok’ dan abaikan yang lain. Akan muncul hasil analisa puas window Output sperti berikut Sekian sebagian mungil Cak bimbingan Minitab 16 dan SPSS 17 bersumber saya, Semoga bisa membawa manfaat cak bagi semua pihak yang tersapu dan pembaca. Saya ucapkan syukur atas perhatiannya. -Rizky Trisnadian Pratama
CaraMengatasi Outlier dengan SPSS. Setelah kita belajar bersama tentang outlier, maka selanjutnya dalam artikel ini kita akan membahas bagaimana caranya mengatasi outlier dengan SPSS.Jika para pembaca sekalian sudah mempelajari artikel kami tentang outlier, maka kami anggap anda semua sudah paham alasan perlunya outlier ini di atasi. Saat Anda membuka program SPSS, Anda akan melihat spreadsheet kosong di Tampilan Data. Jika Anda sudah memiliki dataset lain terbuka tetapi ingin membuat yang baru, klik File> Baru> Data untuk membuka spreadsheet kosong. Anda akan melihat bahwa masing-masing kolom diberi label “var.” Nama kolom akan mewakili variabel yang Anda masukkan dalam dataset Anda. Anda juga akan melihat bahwa setiap baris diberi label dengan angka “1,” “2,” dan seterusnya. Baris akan mewakili kasus yang akan menjadi bagian dari dataset Anda. Saat Anda memasukkan nilai untuk data Anda di sel spreadsheet, setiap nilai akan sesuai dengan variabel tertentu kolom dan kasus tertentu baris. Langkah-langkah menginput data di SPSS Klik tab Variabel View. Ketik nama untuk variabel pertama Anda di bawah kolom Nama. Anda juga dapat memasukkan informasi lain tentang variabel, seperti jenisnya standarnya adalah “numerik”, lebar, desimal, label, dll. Ketikkan nama untuk setiap variabel yang Anda rencanakan untuk dimasukkan dalam dataset Anda. Dalam contoh ini, saya akan mengetik “School_Class” karena saya berencana untuk memasukkan variabel untuk tingkat kelas setiap siswa yaitu, 1 = tahun pertama, 2 = tahun kedua, 3 = tahun ketiga, dan 4 = tahun keempat. Saya juga akan menentukan 0 desimal karena nilai variabel saya hanya akan menyertakan bilangan bulat. Defaultnya adalah dua desimal. Klik tab Data View. Setiap nama variabel yang Anda masukkan dalam Tampilan Variabel sekarang akan dimasukkan dalam kolom satu nama variabel per kolom. Anda dapat melihat bahwa School_Class muncul di kolom pertama dalam contoh ini. Klik tab Tampilan Data. Setiap nama variabel yang Anda masukkan dalam Tampilan Variabel sekarang akan dimasukkan dalam kolom satu nama variabel per kolom. Anda dapat melihat bahwa School_Class muncul di kolom pertama dalam contoh Anda dapat memasukkan nilai untuk setiap kasus. Dalam contoh ini, kasus mewakili siswa. Untuk setiap siswa, masukkan nilai untuk level kelas mereka di sel yang sesuai dengan baris dan kolom yang sesuai. Misalnya, informasi orang pertama harus muncul di baris pertama, di bawah kolom variabel School_Class. Dalam contoh ini, tingkat kelas orang pertama adalah “2,” orang kedua adalah “1,” orang ketiga adalah “1,” orang keempat adalah “3,” dan seterusnya. Ulangi langkah ini untuk setiap variabel yang akan Anda sertakan dalam dataset Anda. Jangan lupa untuk secara berkala menyimpan progres Anda saat Anda memasukkan data. Hasilpencarian yang cocok: 25 Jul 2021 — Jawaban: · Mengubah bilangan desimal menjadi bilangan rasional (pecahan) dapat dilakukan dengan cara alternatif sebagai berikut.0,432 ̅ = 43. Top 5: Bagaimana cara mengubah bilangan desimal menjadi bilangan rasional. Pengarang: Peringkat 126. Ringkasan: . 1.

SPSS Statistical Package for Social Sciences adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan analisis statistik di berbagai bidang. Salah satu fitur penting dari SPSS adalah kemampuannya untuk mengubah desimal dalam penghitungan data. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengubah desimal di SPSS dengan mudah. Memahami Desimal dalam SPSS Sebelum kita masuk ke cara mengubah desimal di SPSS, penting untuk memahami apa itu desimal dalam SPSS. Desimal adalah angka yang digunakan untuk menunjukkan bagian pecahan dari suatu bilangan. Misalnya, dalam angka 3,75, 75 adalah bagian desimal. Dalam SPSS, desimal biasanya digunakan untuk menghitung nilai rata-rata, median, dan nilai lainnya dari suatu set data. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu mengubah desimal dalam SPSS agar sesuai dengan kebutuhan Anda. Langkah-langkah Mengubah Desimal di SPSS Berikut adalah langkah-langkah untuk mengubah desimal di SPSS Langkah 1 Buka File SPSS Langkah pertama adalah membuka file SPSS yang ingin Anda ubah desimalnya. Anda dapat membuka file SPSS dengan mengklik File lalu Open, atau dengan menekan tombol Ctrl+O pada keyboard Anda. Langkah 2 Buka Data Editor Setelah membuka file SPSS, langkah selanjutnya adalah membuka Data Editor. Untuk membuka Data Editor, klik tab Data View di bagian bawah jendela SPSS atau tekan tombol Ctrl+1 pada keyboard Anda. Langkah 3 Pilih Kolom dengan Desimal Setelah membuka Data Editor, pilih kolom dengan desimal yang ingin Anda ubah. Untuk memilih kolom, klik pada judul kolom di bagian atas tabel data. Langkah 4 Klik Kanan pada Kolom Setelah memilih kolom, klik kanan pada kolom tersebut untuk membuka menu konteks. Langkah 5 Pilih Format Cells Pada menu konteks, pilih Format Cells. Langkah 6 Pilih Numeric Pada jendela Format Cells, pilih Numeric di bawah Category. Langkah 7 Tentukan Jumlah Desimal Setelah memilih Numeric, tentukan jumlah desimal yang ingin Anda gunakan. Anda dapat memilih jumlah desimal dengan mengklik tombol panah di bawah Decimal Places. Langkah 8 Klik OK Setelah menentukan jumlah desimal, klik tombol OK untuk menyimpan perubahan. Menyimpan File SPSS Setelah mengubah desimal di SPSS, pastikan untuk menyimpan file SPSS Anda agar perubahan tersebut dapat disimpan. Untuk menyimpan file SPSS, klik File lalu Save atau tekan tombol Ctrl+S pada keyboard Anda. Kesimpulan Mengubah desimal di SPSS dapat dilakukan dengan mudah menggunakan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas. Pastikan untuk memilih jumlah desimal yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan jangan lupa untuk menyimpan perubahan setelah selesai.

Jikadata yang diinput adalah angka yang memiliki desimal (Cth: 123,45), agar dapat dibaca dengan baik oleh SPSS, maka jeda koma(,) tersebut harus diganti dengan tanda Titik(.) pada tab 'Data View'(Cth: 123.45) dan sesuaikan jumlah desimal yang digunakan dengan merubah angka pada kolom 'Decimals' pada veriabel bersangkutan(Cth: jika desimalnya ada 2(123,45) maka rubah angka pada kolom

Deskriptif, Regresi dan Korelasi Minitab 16 Sebelum memlulai sentral bahasan, kita terlebih dahulu mengarifi Basic dari Minitab Basic Minitab yakni aplikasi pengolah data perangkaan. Pengoperasiannya makin simple daripada SPSS, namun ada beberapa hal yang harus dicatat 1. Sebelum data dimasukkan, Setiap kolom harus diformat dahulu. 2. Kesalahan matra akan mengakibatkan data lain terbaca dengan benar Mandu memformat kolom/baris dan memasukkan data Variabel nan cak hendak dimasukkan, pertama-tama diketik secara manual puas header yang disediakan. Beri Dimensi untuk tiap-tiap kolom Text,Numeric,Date/Time dengan memblok riuk suatu kolom plong header teratasC1,C2,C3,dst.. dengan mandu mengklik kiri salah satu cell yang berkepentingan misal C1. Kemudian Klik kanan sreg cell tersebut dan memperbedakan Ukuran Column’. Cak bagi menu angka dapat dipilih dengan Klik kanan pada cell tersebut>’Format Column>Numeric… Akan muncul Menu sebagaimana berikut Automatic = Membentuk poin secara otomatis Fixed decimal = Menambahkan dan menentukan banyaknya desimal Exponential Currency = Menjatah Format bagi dolar Percentage = Menjatah Ukuran untuk Persentase Untuk format Teks, dapat di pilih dengan Klik kanan>Ukuran Column>Text Cak bagi matra Masa dan tanggal, dapat dipilih cingkat Klik kanan>Ukuran Column>Date/Time… Sekian tentang Basic berpunca Minitab. Sekarang, kita bisa membahas inti pembahasan kita. Menghitung data deskriptif Masukkan data yang akan di cari Klik tab Stat>Basic Statistics>Display Descriptive Statistics Akan muncul pop-up window berjudul Display Descriptive Statistics’. Pilih seluruh variabel nan akan diproses datanya secara deskriptif, dan variabel 1/kian lentur yang akan menadi acuan. Kemudian klik menu Statistics…’, akan muncul pop-up baru yang berjudul Display Descriptive Statistics – Statistics’. Pilih bilang data nan kepingin ditampilkan pada window Session’, kemudian klik Ok’ dan sekali lagi klik Ok’. Akan muncul data sebagaimana dibawah ini. Mencari Regresi primitif Masukkan data variabel Klik tab Stat>Regression>Regression Sesudah unjuk Window Regression’, pilih variabel yang akan dihitung regressinya pada kolom Response’ dan elastis prediksinya di rubrik Prediction’ lalu bertepatan klik Ok’. Akan muncul data seperti mana berikut Mengejar Korelasi Terlambat Klik tab Stat>Basic Statistics>Correlation’ 2. Sehabis unjuk Window Correlation, masukkan fleksibel yang akan dicari korelasinya dan sedarun klik Ok’. Akan muncul data seperti ini Minitab 16 Sebelum berangkat cak bagi mencari Deskriptif, Regresi dan Korelasi, cak semau baiknya kita kenali dulu basic dari SPSS Basic Klik tab Variable View’, dapat dilihat pada sisi kidal pangkal berusul layar SPSS, kemudian masukkan lentur yang bersangkutan dengan ketentuan i. Spasi digantikan dengan stempel _’ ii. Diawali dengan karakter Alfabet Dimensi masing-masing fleksibel sesuai dengan sifat luwes berangkat dari Type, Widh, Decimal, dst.’ Keterangan i. Type = Sifat laur. Apabila ingin memasukkan vaiabel dengan data tulisan, maka ubah Type’ variabel tersebut menjadi String’Dapat dipilih dengan mengklik nama …’ pada sisi kanan cell Type pada untuk suatu variabel ii. Width = Panjangnya karakter data suatu variabel, jika data tersebut mancapai 8 budi, maka Set Width tersebut dengan skor 8’. iii. Decimals = Banyak desimal yang mau digunakan. Namun, untuk variabel dengan rasam data String’, maka opsi Decilams akan dihilangkan dengan sendirinya. iv. Tera = Header yang akan muncul pada saat proses analisa selesai dioperasikan, dan akan dicantumkan pada window Output’. v. Columns = Besaran kolom yang akan digunakan. vi. Align = Posisi data suatu fleksibel saat dioperasikankidal, tengah, kanan. vii. Measure = Jenis pengukuran data dari satu Variabel Scale, Ordinal, Nominal. Selepas mengetahui basic adapun Lentur, cak semau beberapa hal lagi yang harus diketahui Data yang diinput pada tab Data View’ tak boleh membaca merek koma ,. Maka, setiap akan menjaringkan data non-puluh dengan jeda bintik Cth jenama titik. tersebut harus dihilangkanCth 1234567 karena tanda titik tersebut akan terbaca bak koma oleh SPSSCth dan buat memajukan label koma, tersebut ke internal tab ’Data View’, maka puas tab Variable View’, kolom Type’ dari data variable tersebut harus dirubah menjadi Comma’. Jikalau data yang diinput yaitu angka yang memiliki desimal Cth 123,45, agar boleh dibaca dengan baik maka itu SPSS, maka pause koma, tersebut harus diganti dengan cap Titik. pada tab Data View’Cth dan sesuaikan jumlah desimal yang digunakan dengan merubah angka pada kolom Decimals’ puas veriabel bersangkutanCth sekiranya desimalnya terserah 2123,45 maka rubah angka pada rubrik Decimals’ untuk elastis nan berkepentingan Uji Normalitas suatu data dapat diketahui dengan pendirian klik tan Analyze>Descriptive Statistics>Explore…’ Akan muncul pop-up Window nan berjudul Explore’, kemudian masukkan sejumlah variabel yang akan diujikan normalitasnya Kemudian Klik Plots…’ dan Check puas Normality plots with tests’. Klik Continue’ kemudian klik Ok’, akan unjuk data sebagai berikut Sekarang kita telah siap lakukan memasuki pembahasan terdepan I. Menghitung data Deskriptif 1. Klik Tab Variable View’Masukkan Variabel yang akan dikalkulasikan dan atur sesuai dengan yang dibutuhkan 2. Klik tab Data View’ dan masukkan data sesuai dengan nan telah diformatkan puas tab Variable View’ 3. Klik tab Analyze>Descriptive Statistics>Descriptives…’ 4. Akan unjuk pop-up window yang berjudul Descriptives’, diskriminatif semua luwes nan akan dihubungkan dan dideskripsikan dan masukkan dengan meng-klik tanda kilap yang menghadap ke kanan. 5. Untuk menata apa hanya yang akan ditampilkan plong analisa, klik Options’ dan pilih metode deskriptif yang dibutuhkan. 6. Setelah dilih, klik Continue’ dan klik Ok’. akan muncul tampilan analisa seperti mana berikut II. Menotal Korelasi sederhana A. Bivariate Pearson 1. Klik tab Analyze>Correlate>Bivariate…’ dan diskriminatif 2 Elastis yang akan dicari korelasinya dan Check puas box Pearson’. Kemudian klik Ok’Akan unjuk pada Window Output seperti berikut B. Bivariate Spearman 1. Klik tab Analyze>Correlate>Bivariate…’ dan pilih 2 Elastis nan akan dicari korelasinya dan Check plong box Spearman’. Kemudian klik Ok’. Akan unjuk pada Window Output seperti berikut III. Cak menjumlah Regresi Sederhana 1. Klik tab Analyze>Regression>Linear…’ 2. Masukkan sebuah lentur dependen pada kolom Dependent’ dan plastis Independent’ 3. Klik Ok’ dan abaikan yang bukan. Akan muncul hasil analisa pada window Output sperti berikut Sekian sebagian boncel Tutorial Minitab 16 dan SPSS 17 dari saya, Sepatutnya boleh membawa manfaat buat semua pihak yang tersapu dan pembaca. Saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya. -Rizky Trisnadian Pratama FCeZy. 315 442 12 386 213 424 183 351 155

cara mengubah desimal di spss